Soal Proyek Kereta Gantung Rinjani, Pemprov NTB Minta Investor 3 Hal Ini baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta PT Indonesia Lombok Resort (ILR) memperhatikan tiga aspek terkait rencana pembangunan kereta gantung di kawasan hutan Gunung Rinjani. Ketiganya adalah aspek lingkungan, sosial, dan budaya.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Ahmad Nur Aulia mengatakan PT ILR selaku investor telah memaparkan rencana pembangunan kereta gantung Rinjani kepada Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal. Ia menegaskan proyek senilai Rp 6,7 triliun itu masih dalam tahap pengkajian.

“Tim investor sudah sampaikan ke Gubernur berkaitan rencana pembangunan kereta gantung. Ini masih proses kajian di Kementerian Kehutanan,” ujar Aulia di Kantor Gubernur NTB, Jumat (15/8/2025).

Aulia menegaskan pengajuan izin pembangunan kereta gantung di kawasan hutan Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, itu juga masih berproses. Pemprov NTB, dia berujar, ingin memastikan investasi itu bisa memberi dampak positif untuk masyarakat setempat.

“Bagaimana investasi ini benar-benar bisa diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat, kemanfaatan bagi masyarakat pada aspek sosial, lingkungan, dan budaya tersebut,” imbuhnya.

Menurut Aulia, Pemprov NTB tidak menargetkan kapan pembangunan kereta gantung itu bisa dilakukan. Namun, dia memastikan wisata pendakian di Gunung Rinjani tetap beroperasi jika proyek tersebut dimulai.

“Nanti tergantung kajian saja karena kewenangan dari pusat,” imbuhnya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Teknologi NTB Yusron Hadi mengungkapkan investor juga telah mempresentasikan gambaran awal proyek kereta gantung itu. Termasuk terkait teknis pembangunan, operasional, hingga dampak ekonominya.

Yusron menjelaskan Pemprov NTB masih mendalami rancangan yang telah disampaikan investor. Ia menegaskan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqba akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, terutama terkait dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

“Pak Gubernur akan menyampaikan juga seluruh aspek yang terpengaruhi proyek ini dan akan intensif berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan mendengarkan aspirasi masyarakat,” ujar Yusron.

Sebelumnya, Humas PT ILR Ahui mengungkapkan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal berpesan agar pembangunan kereta gantung tidak sampai merusak kawasan hutan di Rinjani. Menurutnya, Iqbal menginginkan pemasangan tiang pancang kereta gantung itu dilakukan menggunakan helikopter. Sebab, jika dilakukan melalui jalur darat, maka hutan di Rinjani harus dibabat.

Namun, Ahui menyebut pembangunan kereta gantung menggunakan jalur udara akan menelan biaya lebih mahal. Selain itu, proses pembangunan rute kereta gantung sepanjang 10 kilometer (km) itu juga bakal memakan waktu lebih lama.

“Kalau lewat udara itu lambat kerjanya, biaya besar. Kalau lewat darat, ada potensi kerusakan lingkungan. Tapi rusak lingkungan bukan dibabat habis,” ujar Ahui seusai bertemu Iqbal di Kantor Gubernur NTB, Rabu (14/8/2025).

Ahui menuturkan pihaknya bakal membangun jalan inspeksi untuk menunjang proses pengangkutan material kereta gantung. Menurutnya, pembangunan jalan ini hanya sebagai akses kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran dan mobil rescue jika terjadi insiden saat kereta gantung beroperasi.

“Untuk bangun jalan, pasti ditebang pohon. Ini memang ada kendala. Kami berharap masalah ini harus kita tindaklanjuti. Kami target jika dokumen Amdal jadi, kami langsung mulai pembangunan,” ujar Ahui.

Investor Temui Gubernur NTB

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Sebelumnya, Humas PT ILR Ahui mengungkapkan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal berpesan agar pembangunan kereta gantung tidak sampai merusak kawasan hutan di Rinjani. Menurutnya, Iqbal menginginkan pemasangan tiang pancang kereta gantung itu dilakukan menggunakan helikopter. Sebab, jika dilakukan melalui jalur darat, maka hutan di Rinjani harus dibabat.

Namun, Ahui menyebut pembangunan kereta gantung menggunakan jalur udara akan menelan biaya lebih mahal. Selain itu, proses pembangunan rute kereta gantung sepanjang 10 kilometer (km) itu juga bakal memakan waktu lebih lama.

“Kalau lewat udara itu lambat kerjanya, biaya besar. Kalau lewat darat, ada potensi kerusakan lingkungan. Tapi rusak lingkungan bukan dibabat habis,” ujar Ahui seusai bertemu Iqbal di Kantor Gubernur NTB, Rabu (14/8/2025).

Ahui menuturkan pihaknya bakal membangun jalan inspeksi untuk menunjang proses pengangkutan material kereta gantung. Menurutnya, pembangunan jalan ini hanya sebagai akses kendaraan khusus seperti mobil pemadam kebakaran dan mobil rescue jika terjadi insiden saat kereta gantung beroperasi.

“Untuk bangun jalan, pasti ditebang pohon. Ini memang ada kendala. Kami berharap masalah ini harus kita tindaklanjuti. Kami target jika dokumen Amdal jadi, kami langsung mulai pembangunan,” ujar Ahui.

Investor Temui Gubernur NTB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *