Ruang pameran kartun dan buku di Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025 di Art Center Denpasar dipadati pengunjung sejak Sabtu (5/7/2025) siang. Bukan ingin membaca buku. Mayoritas dari mereka ingin menjajal sketsa wajah seharga Rp 50 ribuan.
“(Proses menggambar sketsa) hanya 15 menit ternyata hasilnya bagus,” kata seorang pengunjung asal Kabupaten Klungkung, Indra Pramana (29), ditemui infoBali di Art Center, Denpasar, Sabtu.
Indra mengetahui layanan seni rupa sketsa wajah itu dari media sosial TikTok. Tertarik, dia lalu mengajak anak dan istrinya untuk menjajal keterampilan para seniman di sana.
“Jadi, saya ke sini gara-gara lihat di Tiktok. Sengaja bawa anak dan istri untuk mengabadikan momen,” kata Indra.
Menurutnya, sketsa karikatur di PKB tahun ini patut dicoba. Sebab, banyak seniman yang menggarap gambar karikatur secara digital dengan aplikasi, ketimbang menggambar secara manual.
“Membuat karikatur seperti ini itu susah. Biasa orang pakai aplikasi. Kalau yang menggambar (manual) jarang dia. Jadi, sepadan dengan harga Rp 50 ribu. Karena seni itu mahal,” katanya.
Pengunjung lain, Rhei, setali tiga uang. Menurutnya, sketsa karikatur warna hitam putih itu rerata seharga mulai Rp 50 ribuan.
“Aku baru pertama kali disketsa. Hasilnya oke. Sepadan dengan harga Rp 50 ribuan,” kata Rhei.
Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, perempuan asal Surabaya itu juga kerap melayani kenalannya menggambar karikatur dengan bayaran Rp 50 ribu per gambar. Kecepatan menggambar sketsa karikatur dua warna juga menurutnya tidak terlalu memakan waktu lama.
“Aku juga kalau keliling sketsa (wajah) orang, dibayar Rp 50 ribu juga,” katanya.
Pantauan infoBali, keramaian pengunjung di ruang itu sudah terlihat sejak pukul 15.00 Wita. Meski tidak membludak, pengunjung silih berganti menjajal layanan sketsa wajah oleh empat orang seniman seni rupa di ruang itu.
Mayoritas pengunjung yang datang adalah anak muda. Banyak juga orang tua yang mengantre ingin wajah anaknya disketsa oleh para seniman yang sudah menggoreskan alat sketsa berupa kuas, cat china warna hitam dan pensil.
Seniman karikatur dari komunitas Bali Ca, Man Ata, mengatakan jenis sketsa yang dilakukan khusus PKB 2025 itu adalah karikatur. Bukan sketsa aliran realis yang menggambar wajah mirip dengan aslinya seperti foto.
“Karena memang di sini (PKB 2025) khusus karikatur. Bukan realis, karena kami juga seniman dari komunitas kartun,” kata Man Ata.
Man Ata menyebut ada kuas, cat cina warna hitam, pensil, kertas HVS, dan beberapa alat menggambar lain yang digunakan untuk mensketsa wajah pengunjung. Karena konsepnya sketsa karikatur hitam putih, proses menggambarnya tak lebih dari 20 menit.
“Kalau menggambar satu orang, rerata 10 menit saja (proses menggambarnya). Kalau keluarga, bisa 15 menit prosesnya. Posisinya (pose) duduk, karena saya ambil (menggambar) setengah badan saja,” katanya.
Man Ata mengaku juga melayani pesanan gambar karikatur wajah jarak jauh. Pelanggannya biasa mengirim foto wajah via WhatsApp ke nomor ponselnya untuk digambarkan karikaturnya.
Namun, dia memprioritaskan sketsa karikaturnya bagi pengunjung yang datang langsung ke Art Center. Jika pengunjung tidak terlalu banyak dan ada waktu luang, barulah dirinya mengerjakan sketsa karikatur pesanan dari foto yang dikirim pelanggannya.
“Bisa juga (menggambar dari foto yang dikirim lewat Whatsapp). Tapi prioritasnya yang datang ke PKB. Karena, kasihan pengunjung menunggu lama,” katanya.