Seorang siswi SMP di Denpasar berinisial C (12) mengalami pelecehan seksual. C dilecehkan hingga diancam ayah tirinya berinisial RW hingga beberapa kali sejak 2024.
“Tanggal 30 (Agustus 2025) kemarin anak saya ngomong sudah empat kali (dilecehkan),” kata orang tua C berinisial S seusai melapor di Mapolda Bali, Sabtu (6/9/2025).
S mengatakan dirinya mengetahui tindakan bejat suami keduanya itu sejak 2024. Hanya, karena kurang bukti, C mendiamkan kejahatan suaminya itu.
S mengaku sempat memperingatkan suami keduanya agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. Namun, belakangan tingkah C terlihat aneh.
Sikap murung dan enggan makan membuat S curiga. Barulah sepekan lalu, C mengaku telah dilecehkan RW sebanyak empat kali hingga diancam agar tidak memberitahu orang lain.
“Anak saya merenung. Anak saya nggak mau makan. Anak saya di-bully di sekolah,” kata S.
S mengatakan sempat berdialog dengan mertuanya. Namun, bukannya dilindungi, C justru mendapat hinaan dari nenek tirinya.
Sementara, anggota penyidik Polda Bali mengatakan RW sudah dilaporkan dan ditahan di Polresta Denpasar. S juga mendatangi Polda Bali untuk mengkonsultasikan kelakuan mertuanya.
“Tidak ada pasal (yang dapat dikenakan), karena mertuanya tinggal di Makassar. Jadi nggak ada hubungannya. Kecuali, mertuanya ada di lokasi kejadian saat perbuatan (pelecehan anak) itu terjadi,” kata penyidik Ditreskrimum Polda Bali.
