Seorang siswa SMP berinisial GDA ditemukan tewas saat mandi di saluran irigasi Banjar Panglan, Kelurahan Kapal, Badung, Jumat (7/11/2025) sore. Korban ditemukan tenggelam di bawah pintu air setelah teman-temannya diduga terlambat melaporkan kejadian nahas tersebut kepada warga sekitar.
Saksi mata sekaligus warga setempat yang pertama kali menemukan korban, Pardi Ebeh, menceritakan korban mandi bersama 10 temannya. Ia menuturkan teman-teman korban baru berteriak minta tolong kepada warga setelah anak itu sudah tidak terlihat lagi di permukaan air.
“Ini anaknya sudah nggak ada, sudah nggak timbul, baru mereka (teman korban) bilang. Saya tanya, beneran? Sayangnya mereka lama ngasih tahu. Kalau waktu kejadian itu dikasih tahu ke saya, mungkin bisa langsung saya tolong,” tutur Ebeh di lokasi.
Ebeh dan anaknya segera membantu mencari korban ke dasar sungai. Namun, kondisi air irigasi yang deras sempat menjadi kendala. Mereka kemudian meminta bantuan kepala lingkungan setempat dan aparat sebelum akhirnya Ebeh memberanikan diri untuk kembali menyelam.
“Saya juga kan nggak berani kalau langsung tiba-tiba nyemplung sendirian, izin sama kaling-nya. Setelah itu saya masuk lagi, setelah pintu air ditutup, itu kakinya (korban) keinjak saya,” sambungnya.
Ebeh dibantu warga lainnya langsung menaikkan jasad siswa laki-laki asal Ubung Kaja, Denpasar, itu ke pinggir. Ia memperkirakan kejadian tenggelam tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 Wita, meskipun ia tidak melihat jam secara pasti saat menerima aduan anak-anak itu.
Teman-teman korban mengaku memang sengaja ke lokasi tersebut untuk mandi. Mereka tidak menyangka akan kejadian ini karena situasi air saat sebelum kejadian masih normal. Akibat kejadian ini, perangkat banjar memasang papan larangan mandi di lokasi.
Belum ada keterangan dari polisi. Tetapi petugas sudah mengambil beberapa keterangan teman korban di lokasi dan menghubungi keluarga. Sementara itu jasad sudah dibawa ke RSD Mangusada Badung oleh PMI.
