Siswa SDN 2 Ntonggu di Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terpaksa belajar di teras rumah warga karena sekolah mereka masih disegel. Penyegelan yang dilakukan oleh seseorang yang mengaku ahli waris lahan itu belum juga diselesaikan.
“Sekolah masih disegel. Hari ini sudah memasuki hari keempat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SDN 2 Ntonggu, Musbiawan, saat dikonfirmasi infoBali, Kamis (13/11/2025).
Musbiawan menjelaskan, seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6 kini mengikuti kegiatan belajar di teras rumah warga yang juga merupakan wali murid. Lokasinya tak jauh dari sekolah.
“Hari ini seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6 belajar di teras rumah warga. Materi pembelajarannya digabungkan (umum),” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan belajar di rumah warga juga sekaligus menjadi bagian dari pembinaan dan trauma healing bagi para siswa. Menurutnya, penyegelan sekolah membuat anak-anak mengalami trauma, sedih, dan ketakutan.
“Saat sekolah disegel, para siswa menangis. Hingga saat ini, siswa terus mempertanyakan kapan penyegelan dibuka agar mereka bisa kembali belajar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Zunaiddin, mengaku belum mengetahui banyak soal kasus penyegelan tersebut karena kerap bertugas di luar daerah.
“Sekretaris Dikbudpora yang tahu. Tiga kali berlangsungnya pertemuan, saya di luar terus. Dikbudpora diwakili oleh Sekretaris,” katanya.
Meski begitu, Zunaiddin menyebut persoalan itu akan kembali dibahas bersama seluruh pihak terkait.
“Hari ini rapatnya dan akan dibahas lagi. Hasilnya nanti akan kami sampaikan,” imbuhnya.
“Saat sekolah disegel, para siswa menangis. Hingga saat ini, siswa terus mempertanyakan kapan penyegelan dibuka agar mereka bisa kembali belajar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima, Zunaiddin, mengaku belum mengetahui banyak soal kasus penyegelan tersebut karena kerap bertugas di luar daerah.
“Sekretaris Dikbudpora yang tahu. Tiga kali berlangsungnya pertemuan, saya di luar terus. Dikbudpora diwakili oleh Sekretaris,” katanya.
Meski begitu, Zunaiddin menyebut persoalan itu akan kembali dibahas bersama seluruh pihak terkait.
“Hari ini rapatnya dan akan dibahas lagi. Hasilnya nanti akan kami sampaikan,” imbuhnya.






