Enam siswa SMPN Satu Atap Kokor di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus menempuh jarak sekitar 75 kilometer (km) ke Labuan Bajo untuk bisa mengikuti simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Para siswa itu melaksanakan simulasi ANBK di Labuan Bajo karena di sekolah mereka terkendala jaringan internet.
“Kami mulai kemarin melaksanakan gladi ANBK tingkat SMP di Labuan Bajo karena terkendala jaringan internet di Kokor,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMPN Satu Atap Kokor, Yohanes Mansur, Kamis (21/8/2025).
Keenam siswa tersebut melaksanakan simulasi ANBK di Labuan Bajo selama dua hari, kemarin dan hari ini. ANBK dilaksanakan di rumah salah satu guru di Labuan Bajo yang memiliki jaringan Wifi.
“Fasilitas penunjang kegiatan laptop ada enam atas bantuan pemerintah. Kami berterima kasih kepada pemerintah karena dengan adanya laptop itu bisa mengurangi beban kami dalam menyukseskan kegiatan ANBK,” lanjut dia.
Yohanes mengatakan siswa di sekolah tersebut setiap tahun melaksanakan ANBK di luar sekolah karena terkendala jaringan internet. “Tiap tahun kami melaksanakan ANBK di luar sekolah. Memang ada jaringan, tapi lelet. Untuk kegiatan seperti ini tidak bisa, sedangkan tower tidak ada,” pungkasnya.
Sebagai informasi, ANBK merupakan program evaluasi yang dibentuk oleh Kemendikbud untuk meningkatkan mutu pendidikan. ANBK dijalankan dengan memotret masukan, proses, dan luaran dari pembelajaran di seluruh satuan pendidikan.
ANBK tidak hanya menyorot pada peserta didik. Program ini juga mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kemendikbud telah menetapkan ANBK sejak 2021 sebagai pengganti dari Ujian Nasional sekaligus penanda perubahan paradigma evaluasi pendidikan.