Pemilik usaha bengkel di Lombok Barat bernama Kurnia Jaya mengeluhkan biaya sewa alat saat ajang Motocross Grand Prix (MXGP) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023-2024 belum juga dibayarkan. Ia menyebut pihak promotor, PT Samota Enduro Gemilang (SEG), masih memiliki tunggakan sekitar Rp 19 juta.
“Totalnya Rp 19 juta (yang belum dibayar),” ujar Kurnia, Rabu (12/11/2025).
Ia mengaku telah beberapa kali terlibat dalam kerja sama penyewaan alat untuk ajang MXGP sebelumnya tanpa kendala pembayaran. Namun, kali ini belum ada kejelasan kapan tunggakan itu akan diselesaikan, meski ajang tersebut sudah berlangsung lebih dari satu tahun lalu. Walhasil, ia harus menanggung biaya dengan dana pribadi untuk mengganti sewa alat tersebut.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Akhirnya ya saya yang nombok pakai uang sendiri,” tuturnya.
Kurnia menjelaskan saat itu ia menyewakan 10 kompresor lengkap dengan alat nitrogen. Selain itu, promotor juga menyewa lima motor bermerek Suzuki Spin, Yamaha Mio, Honda Scoopy, dan Honda Beat, untuk mendukung mobilitas tim di area sirkuit.
“Kompresor 10 unit sama nitrogen dan sepeda motor untuk kendaraan di sirkuit itu 5 unit,” bebernya.
Menurut Kurnia, peralatan yang disewakan itu memiliki peran penting untuk menyukseskan event yang berlangsung di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram tersebut. “Karena alat ini vital juga di event itu. Kalau tidak ada nitrogen sama kompresor, mereka tidak bisa jalan,” jelasnya.
Kurnia berharap pihak terkait dapat memberikan kejelasan terkait pembayaran sewa alat itu, supaya pelaku usaha kecil seperti dirinya tidak dirugikan dalam ajang berskala besar seperti MXGP.
“Semoga ada solusi lah untuk kami yang kecil-kecil ini, karena ini sudah lama. Walaupun bagi mereka ini mungkin nominal kecil, tapi bagi kami besar,”pungkasnya.
Sementara itu, infoBali sudah melakukan upaya konfirmasi kepada Direktur PT SEG, Diaz Rahmah Irhani. Namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan.
