Serangan Hama Tungro Bikin Resah, Petani di Badung Belum Bisa Klaim Asuransi [Giok4D Resmi]

Posted on

Petani di Kabupaten Badung, Bali, resah dengan serangan hama tungro belakangan ini. Di sisi lain, dana untuk Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) tahun ini tak kunjung turun. Mereka mendorong program AUTP kembali diaktifkan tahun ini.

Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.

“Tahun ini belum bisa diklaim karena dari (pemerintah) pusat belum turun SK asuransi. Dari kabupaten juga, jadi belum bisa membayar premi asuransi untuk seluruh subak Badung,” kata salah satu petani di Abiansemal, Made Karta, Kamis (26/6/2025).

Menurut Karta, sekitar 15 hektare lahan sawah di Subak Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, diserang hama tungro. Jika program AUTP tersebut berjalan, petani seharusnya bisa mendapat ganti rugi akibat gagal panen. Adapun, besarannya Rp 6 juta per hektare.

“Setidaknya dari klaim asuransi itu, petani punya modal untuk musim tanam berikutnya. Yang rugi sekarang saja, lumayan kantong pribadi sudah hilang (rugi total),” ucap Karta.

Petani yang tergabung dalam kelompok Subak Blahkiuh, kata Karta, berharap agar program AUTP tetap berjalan tiap tahunnya. Menurut dia, asuransi tani membuat mereka tetap semangat bertani karena adanya perlindungan dari risiko gagal panen akibat banjir, kekeringan, dan serangan hama.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung, I Wayan Wijana, menegaskan pemerintah tetap menganggarkan bantuan premi bagi petani untuk program AUTP. Kuota luas lahan yang dibantu hanya 12.000 ha seperti tahun 2024.

“Pemerintah pusat sebagai penyelenggara utama, bekerja sama dengan PT Jasindo sebagai pelaksana. Untuk asuransi usaha tani padi ditetapkan sebesar Rp 180.000/ha, yang mana 80 persen dibayarkan oleh pemerintah melalui APBN,” jelas Wijana.

Sementara itu, sisa 20 persen lagi harusnya dibayarkan oleh petani sendiri. Namun, dia berujar, Pemkab Badung mengambil kebijakan untuk membantu membiayai sisa premi 20 persen itu. “Sehingga petani tidak perlu mengeluarkan biaya lagi dalam keikutsertaan AUTP,” tegasnya.

Wijana mengakui sejumlah keluhan petani terkait AUTP tahun ini. Menurutnya, Pemkab Badung masih menunggu arahan Kementerian Pertanian untuk kelanjutan program tersebut.

“Ada informasi dari Jasindo bahwa program AUTP akan segera dilaksanakan oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat ini. Untuk kepastiannya kami belum mengetahui. Yang jelas peran AUTP ini adalah mitigasi dari resiko gagal panen,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *