Sebanyak 87 penerbangan internasional dan domestik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, sempat dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewatobi Laki-laki, Rabu (19/6/2025). Kini, beberapa maskapai kembali melayani penerbangan, termasuk rute dari Bali menuju Australia dan Singapura.
“Penerbangan beberapa maskapai yang sebelumnya mengalami pembatalan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berangsur kembali beroperasi,” kata Communication and Legal Division Head Bandara I Gusti Ngurah Rai, Gede Eka Sandi Asmadi, dalam keterangan yang diterima infoBali, Kamis (19/6/2025).
Eka Sandi mengungkapkan penerbangan rute domestik yang sudah beroperasi, antara lain penerbangan dari Bali ke Cengkareng, Labuan Bajo, dan Semarang. Sedangkan, rute internasional yang sudah pulih adalah penerbangan menuju Australia seperti Perth, Sydney, Adelaide, dan Melbourne.
Ada pula penerbangan lain yang diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai hari ini. Termasuk penerbangan Malaysia Airline rute Kuala Lumpur; lalu Virgin Australia tujuan Brisbane, Sydney, serta Melbourne. Kemudian, Jetstar tujuan Melbourne, Sydney, dan Darwin; Vietnam Air tujuan Ho Chi Minh; Singapore Airlines tujuan Singapura; Juneyao Airlines tujuan Pudong, hingga Malindo Air tujuan Kuala Lumpur-Denpasar-Perth.
“Penerbangan tujuan Singapura telah diberangkatkan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis dini hari,” kata Eka Sandi.
Eka Sandi menegaskan operasional di Bandara Ngurah Rai hingga saat ini tetap berjalan meski banyak penerbangan yang sempat dibatalkan akibat erupsi Lewotobi. Ia mengimbau para penumpang untuk memastikan jadwal penerbangan masing-masing maskapai.
“Hingga saat ini seluruh operasional berjalan dengan tertib dan lancar, baik proses pemberangkatan maupun kedatangan penumpang,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur kembali erupsi pada Selasa (17/6/2025). Status gunung api itu kemudian naik dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Selain Bandara Ngurah Rai, sejumlah penerbangan di bandara lainnya juga turut dibatalkan akibat erupsi Gunung Lewotobi. Termasuk beberapa penerbangan di Bandara Internasional Komodo (Labuan Bajo), Bandara Internasional Lombok (NTB), hingga Bandara Frans Seda Maumere (Sikka, NTT).
