Sekda NTB akan Menginap di Tiga Pintu Masuk Jalur Pendakian Gunung Rinjani

Posted on

Sekretaris Daerah (Sekda) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi berencana menginap di tiga pintu masuk jalur pendakian Gunung Rinjani. Hal itu dia lakukan untuk melihat langsung aktivitas pendakian menyusul desakan penambahan kuota pendaki di jalur Senaru Lombok Utara.

“Kami masih menyamakan persepsi, baik dengan pemerintah pusat melalui TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani), provinsi, dan Kabupaten Lombok Tengah, Lombok Timur, serta Lombok Utara,” kata Gita sesuai rapat koordinasi terkait pengelolaan wisata pendakian Gunung Rinjani di kantor TNGR, Senin (14/4/2025).

Gita menjelaskan usulan penambahan kuota oleh tour operator, masyarakat, dan pelaku wisata lingkar Rinjani adalah sebuah keniscayaan. Namun, dia berujar, penambahan kuota pendakian akan dilakukan pada hari-hari tertentu.

“Tapi ini harus dilakukan setelah melakukan kajian. Intinya (penambahan ini) kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan ada manfaat bagi kelestarian alam,” kata Gita.

Gita ingin aktivitas pendakian Gunung Rinjani mengarah pada pariwisata berkualitas. Sehingga, pengaturan kuota ini harus memastikan suasana pendakian yang nyaman, aman, dan memperhatikan kelestarian alam. “Sampah masih jadi perhatian kami,” ujarnya.

Menurut Gita, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari retribusi Gunung Rinjani terus meningkat. Dia menilai sarana dan prasarana (sarpras) di destinasi itu perlu ditambah, termasuk pembangunan toilet.

Dia lantas berjanji akan menginap di jalur pendakian Senaru, Sembalun, dan Aik Berik untuk melihat langsung perlu atau tidaknya penambahan kuota pendakian. “Intinya penambahan (kuota pendakian) ini kami akan lakukan evaluasi dan kajian. Berapa layaknya ditambah masih perlu dikaji,” sambungnya.

Sekda Lombok Timur Juani Taofik sepakat dengan usulan evaluasi terkait kuota pendakian ke Gunung Rinjani. Menurutnya, pemerintah tidak bisa terburu-buru menambah kuota pendakian jika ingin mengarah pada pariwisata berkualitas.

“Kami minta ada penambahan (kuota pendakian), tapi digali terlebih dahulu. Jangan sampai ada penambahan ini membuat pendaki tidak nyaman,” kata Taofik.

Terpisah, Ketua Aliansi Tour Operator Senaru (ATOS) Munawir menjelaskan belum ada kesepakatan terkait jumlah penambahan kuota pendakian di Gunung Rinjani. Menurutnya, rapat tersebut masih berupa penyampaian saran dari TNGR, Pemprov NTB, dan kabupaten.

“Tadi banyak penyampaian hanya sekedar saran. Jadi belum menyentuh poin penting aspirasi kami,” kata Munawir.

Menurut Munawir, beberapa poin yang disampaikan dalam rapat itu antara lain pembentukan forum Rinjani Lombok Utara. Forum ini nantinya diberikan tugas terkait pengawasan pendakian di wilayah masing-masing.

“Kuota TO di Senaru mencapai 240 pendaki. Dari 240 itu, 60 persen kuota pendaki mancanegara dan 40 persen kuota pendaki lokal atau umum. Tuntutan ini masih kami pertahankan,” tandas Munawir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *