Sekaa Gong Kesuma Tirta Banjar Kawan Tampil Memukau di PKB ke-47

Posted on

Sekaa Gong Kesuma Tirta Banjar Kawan Tampaksiring mewakili Kabupaten Gianyar tampil di acara Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47. Penampilan grup kesenian tradisional itu juga mampu memanjakan para penonton yang hadir di acara tersebut.

Adapun PKB ke-47 turut mempertontonkan Parade Gong Kebyar Legendaris di Panggung Terbuka Ardha Candra, Sabtu (28/6/2025). Sekaa Gong Kesuma Tirta Banjar Kawan Tampaksiring tampil begitu menawan di hadapan sekaa Gong Taruna Jaya Banjar Lambing Badung dan Sekaa Gong Kebyar Giri Kusuma Banjar Kawanan Bontihing Buleleng.

Berada di sisi kiri Panggung Ardha Candra, Sekaa Gong Tirta Kusuma mempersembahkan tabuh lelambatan Darma Raksata Raksita yang dapat diartikan sebagai kebenaran yang dilindungi dan dijaga. Dalam konteks karya seni memiliki pesan bahwa seni perlu dilindungi dan dijaga, sesuai dengan semboyan Kabupaten Gianyar.

Kadis Kebudayaan Gianyar Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu menuturkan bahwa karya yang ditampilkan Sekaa Gong Tirta Kusuma dibuat oleh Alm. I Ketut Dibya Guna yang tercipta pada tahun 1978.

“Serta dipentaskan pertama kali pada ajang festival gong kebyar serangkaian Pesta Kesenian Bali tahun 1978,” kata Trisnu dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2025).

Dia menjelaskan Alm. Ketut Dibya Guna merupakan warga Banjar Kawan Tampaksiring yang lahir tahun 1939 dan seorang seniman multitalenta. Alm. Dibya Guna memulai belajar menari pada tahun 1942 serta belajar mengenai gamelan pada tahun 1950 hingga akhirnya dipercaya untuk mengajar tabuh mulai tahun 1955.

“Almarhum merupakan pelatih tabuh yang sudah melatih di berbagai desa di Bali, tidak hanya di Gianyar saja, tapi sudah ke Bangli, Buleleng, Jembrana bahkan mengajar di Jakarta. Dan salah satu karya beliau dipentaskan tahun 1978 saat pesta Kesenian Bali bersama Sekaa Gong Tirta Kusuma yang didirikannya,” ujar Trisnu.

Sekaa Gong Tirta Kusuma Banjar Kawan Tampaksiring juga membawakan karya Alm. I Ketut Dibya Guna lainnya seperti Tabuh Kreasi Jagra Kasturi yang dibuat pada tahun 1974.

“Selain Tabuh LeIambatan Darma Raksata Raksita juga ditampilkan karya Alm. I Ketut Dibya Guna yang dibuat Tahun 1974 untuk misi kesenian ke Osaka Jepang yang mementaskan beberapa kesenian Bali salah satunya karya Jagra Kasturi,” tuturnya.

Ditambahkan Cok Trisnu bahwa Pemkab Kabupaten Gianyar melalui Dinas Kebudayaan bakal terus mendukung dan memfasilitasi Sekaa Gong Kesuma Tirta dalam setiap langkah mereka.

“Kami yakin, dengan semangat yang tak pernah padam, mereka akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda, menjaga keharuman budaya Tampaksiring, dan menegaskan posisi Gianyar sebagai jantung seni budaya Bali,” pungkasnya.

Sebagai informasi tambahan, Duta Gong Legendaris Kabupaten Gianyar juga menampilkan Tari Baris Tamiang yang merupakan salah satu tari baris sakral. Tari ini sering dipentaskan pada saat upacara besar yang ada di wilayah Tampaksiring.

Tari Baris Tamiang merupakan tari baris melampahan yang menceritakan tentang kegagahan Abimanyu menembus Cakrabiyuha saat menghadapi pasukan dari narayani yang berada di pihak Korawa. Dengan kegagahan dan pengorbanannya akhirnya Cakrabiyuha bisa ditembus dan pihak Pandawa dapat terselamatkan dari kekalahan.

Seperti halnya pengorbanan Abimanyu, merupakan salah satu bentuk yadnya mulia demi tegaknya kebenaran di muka bumi ini. Sehingga seisi bumi kembali menjadi aman, damai dan sejahtera dalam artian lain disebut Jagat Kerthi Loka Hita Samudya harmoni semesta raya.