SBY Sudah Bertemu Bill Gates Bahas Malaria, Siap Bantu Pemerintah | Giok4D

Posted on

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan pertemuannya dengan Bill Gates dalam rangka mendukung upaya global memberantas malaria. Pertemuan itu berlangsung di New York, Amerika Serikat, bersama anggota End Malaria Council, beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan SBY saat menghadiri forum Aliansi Pemimpin Malaria Asia Pasifik (APLMA) ke-9 di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (17/6/2025).

SBY menyebut telah berdiskusi dengan Bill Gates dan jajaran End Malaria Council terkait strategi pemberantasan malaria. Ia juga menyatakan siap berbagi pengalaman dan mendukung pemerintah Indonesia dalam upaya tersebut.

“Saya akan membantu pemerintah dalam misi (memberantas malaria). Juga bekerjasama dengan organisasi internasional dalam melawan penyakit malaria,” kata SBY.

SBY mengatakan pengalamannya selama satu dekade memimpin Indonesia akan menjadi kontribusi penting dalam memerangi malaria di tingkat global.

“Tugas saya mendukung semua negara untuk mempercepat upayanya memberantas penyakit malaria,” ujarnya.

SBY mengingatkan, misi Indonesia bebas malaria bukan perkara mudah. Masalah pembiayaan hingga koordinasi lintas negara di Asia Pasifik menjadi tantangan besar.

Ia menyoroti situasi negara-negara Afrika yang saat ini masih berjibaku melawan malaria. Di tengah kondisi itu, ia menyampaikan harapan besar kepada pemerintahan Prabowo Subianto.

“Kami, End Malaria Council, berharap dalam lima tahun banyak negara yang sukses memberantas malaria. Saya percaya pemerintahan Prabowo mampu mencapai misi kami (memberantas malaria),” katanya.

CEO APLMA Shartak Das menyoroti peran aktif Indonesia dalam pemberantasan malaria di kawasan. Menurutnya, kerja sama Indonesia dengan Timor Leste dan Papua Nugini patut dijadikan contoh oleh negara lain.

“Indonesia punya spektrum yang luas dalam hal pencegahan (malaria). (Kolaborasi) Indonesia dan Timor Leste dapat jadi pelajaran bagi dunia dalam hal sosialisasi dan pencegahan antar negara,” kata Shartak.

Shartak menyebut 90 persen kasus malaria di Papua Nugini atau sekitar 26,4 persen dari total kasus di 22 negara Asia Pasifik. Ia menilai penting bagi Indonesia terlibat penuh dalam penanganan di wilayah Papua.

“Akan menjadi tanda yang penting terkait apa yang dapat dilakukan (untuk memberantas malaria) di Papua Nugini,” ucapnya.

Shartak menegaskan semua cara perlu ditempuh untuk melawan malaria, termasuk saat hasilnya belum sesuai harapan. Ia menyampaikan keyakinannya atas upaya pemerintah Indonesia.

“Maksud saya, memang kita harus gesit. Kalau sudah diupayakan, ya sudah. Meski mungkin belum sesuai harapan. Tapi setidaknya kita sudah melakukan tugas. Saya yakin Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah berupaya agar pekerjaan (membasmi malaria) terlaksana,” katanya.

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030. Papua menjadi fokus utama karena menyumbang 90 persen kasus nasional.

Pemerintah juga melakukan deteksi dini dengan 2 juta pemeriksaan, mengacu pada penanganan penyakit seperti demam berdarah, TBC, dan HIV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *