Satgas Ungkap Penyebab Siswa di Lombok Timur Mual-Pusing Seusai Santap MBG

Posted on

Penyebab dugaan keracunan puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya, Jumat (17/10/2025) dibeberkan Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tenggang waktu antara waktu penyajian menu MBG dengan jadwal penerimaan yang cukup lama menjadi penyebab siswa mual dan pusing.

“Dari hasil investigasi kami satgas, jarak waktu antara penyajian dengan waktu konsumsi itu lama. Bahkan, ada juga siswa yang bawa pulang menu MBG-nya,” ucap Ketua Satgas MBG Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, saat diwawancara infoBali, Senin (20/10/2025).

Sebagai bentuk mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang, Juaini merekomendasikan menu MBG dikonsumsi sesuai jadwal. Ia juga meminta kepada sekolah untuk memastikan MBG tidak dibawa pulang oleh siswa.

“Pastikan MBG itu diterima oleh siswa tepat sasaran. Kalau memang itu untuk siswa ya jangan dibawa pulang sehingga waktu konsumsi juga tidak terlalu lama, makanan ini kan segar semua tanpa pengawet. Sekolah juga harus bisa memastikan MBG yang dibagikan kepada siswa jangan dibawa pulang,” ujar Juaini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur itu mengungkapkan MBG adalah program baik sehingga diperlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari masyarakat, semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan sekolah. “Semua OPD kami dorong untuk ikut berkolaborasi, pihak sekolah juga kalau MBG-nya sudah datang ya silahkan langsung dibagikan ke siswa dan konsumsi bersama-sama,” ujarnya.

Sebelumnya, puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB, dilarikan ke puskesmas diduga keracunan menu MBG. Tak hanya siswa, guru yang mencicipi menu MBG juga mengaku merasa pusing.

Muhamad Takdir, wali murid di SMP Islam Terpadu Lukman Hakim Pohgading, mengatakan anaknya mulai merasa pusing dan mual setelah memakan menu nasi goreng dari MBG.

“Anak saya merasa sakit perut biasa dan muntah-muntah kemudian pusing dan mual setelah tadi dapat MBG, kebetulan tadi menunya nasi goreng,” terang Takdir, Jumat (17/10/2025) malam.

Takdir mengaku nasi goreng yang diterima anaknya saat itu dalam kondisi baik dan tidak ada yang berubah dari segi rasa maupun aroma.

“Tidak ada rasa yang berubah, bahkan anak saya bilang rasanya itu enak dan makan nasi gorengnya tadi itu habis dimakan,” ujar Takdir.

Salah satu guru, LN, menuturkan tak hanya siswanya yang merasa mual dan pusing, tetapi guru yang mencicipi menu MBG juga merasakan kondisi yang sama.

“Ada juga guru yang mencoba mencicipi nasi goreng tadi sebanyak tiga orang dan mereka mual dan muntah juga. Siswa saya juga banyak yang terkena gejalanya tadi sore dilarikan ke puskesmas,” ucap LN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *