Puluhan warga Lombok Tengah menggeruduk Asrama Haji Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Rabu (7/5/2025). Massa kecewa setelah mendapat informasi bahwa keberangkatan Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, dan istrinya, Baiq Nurul Aini, ke Tanah Suci kembali ditunda untuk kedua kalinya.
Penundaan itu disebut-sebut akibat visa yang belum terbit. Bupati dan istrinya seharusnya berangkat bersama 393 jemaah calon haji (JCH) asal Lombok Tengah dalam kloter dua. Namun, mereka bersama 50 JCH lainnya urung diberangkatkan.
“Jangan main-main, ini simbolnya Lombok Tengah. Kok bisa seperti ini,” kata salah satu pendukung Pathul, Lalu Marta Wijaya.
Marta terkejut dengan pembatalan mendadak ini. Menurutnya, keluarga telah melakukan prosesi pelepasan secara adat dengan pemotongan sapi bersama Tuan Guru Bodak.
“Kalau informasinya tadi malam dapat kami maklumi ini. Tapi ini, hari ini dikabarkan. Bagaimana kami tidak kecewa. Bolehlah yang pertama kami maklumi, tapi ini sudah dua kali (batal diberangkatkan),” ungkap Marta.
Keluarga juga khawatir ketegangan ini dapat memicu situasi tidak kondusif, termasuk potensi penutupan akses ke Bandara Internasional Lombok oleh keluarga besar.
“Ini persoalan serius. Ini orang nomor satu di Lombok Tengah, lho!” ucap Marta.
Berdasarkan video yang diterima infoBali, sempat terjadi ketegangan saat massa mendatangi Asrama Haji NTB. Mereka mendesak Kepala Kanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz agar menemui dan memberi penjelasan langsung.
Di sisi lain, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag NTB, Lalu Muhammad Amin, memastikan Pathul Bahri tetap akan diberangkatkan bersama calon jemaah haji kloter enam.
“Saya pastikan akan berangkat bersama yang lain dalam kloter enam,” kata Amin.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan Pathul Bahri menelepon operator input data Kanwil Kemenag NTB. Dalam rekaman itu, ia mempertanyakan perubahan kloter yang menyebabkan dirinya batal berangkat.
“Manifes saya sudah keluar nomor 195,194. Itu beberapa hari yang lalu. Hari ini kok berubah, saya tidak jadi berangkat, di kloter delapan bahkan. Loh ada apa ini? Dan ini semua terjadi hanya di NTB,” kata Pathul dalam video tersebut.