Puluhan sapi milik peternak di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), terjangkit virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi-sapi itu rencananya akan disembelih pada Iduladha 1446 Hijriah.
“Iya benar itu. Kemarin berdasarkan informasi di lapangan. Kami sudah turun mengecek secara langsung dan melakukan pengobatan di sana,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Muhamad Kamrin, kepada infoBali di Praya, Rabu (14/5/2025).
Menurut Kamrin, penyakit itu pertama kali dibawa sapi yang dibeli dari pasar. Gejala PMK mulai kelihatan saat sapi digabungkan dengan ternak lain di kandang. Meski demikian, Kamrin menilai gejala yang dialami masih seperti penyakit biasa yang butuh perawatan cepat.
“Mungkin karena capek sehingga begitu sampai di kandang sapi ini mengalami gejala. Tetapi, sebenarnya ini samalah dengan kita ada yang namanya pilek karena kecapean. Cuma karena (penyebarannya) cepat ini jadi juga ke yang lain,” imbuh Kamrin.
Kamrin menegaskan Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah sudah melakukan pengobatan terhadap puluhan sapi yang terjangkit. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan vaksin bagi ternak sekitar untuk mengantisipasi penyebaran.
Sapi yang terjangkit virus ini, tutur Kamrin, hanya sebagian kecil saja dari jumlah populasi sebanyak 185 ribu ekor. “Kemarin hanya lima belas saja yang kena. Kecil, kasusnya lokal. Itu makanya kami antisipasi agar tidak meluas,” beber Kamrin.
Kamrin mengapresiasi sigapnya masyarakat untuk melaporkan hal tersebut. Walhasil, Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah bisa melakukan langkah-langkah penanganan penyebaran PMK.
“Kami bersyukur masyarakat sekarang sudah lebih tanggap. Ketika ada persoalan langsung lapor dan langsung kami tangani,” terang Kamrin.
Kamrin mengimbau masyarakat yang ternaknya mengalami hal serupa untuk segera melapor. Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah telah menyediakan vaksin khusus untuk mengobati PMK pada ternak.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Insyaallah (stok vaksin banyak) karena untuk kasus seperti ini bukan hanya dari kabupaten saja. Kami bisa minta (vaksin PMK) di provinsi dan kementerian. Mereka juga akan turun tangan, terlebih menjelang Iduladha,” jelas Kamrin.
