Sanksi Mahasiswa Unud Pelaku Pelecehan Berbasis AI Tunggu Dewan Etik Senat

Posted on

Universitas Udayana (Unud), Bali, tengah menunggu pertimbangan Dewan Etik Senat Universitas untuk menentukan sanksi kepada Sergio Lucasandro Ksatria Dwi Putra yang melakukan pelecehan seksual secara digital memakai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Sanksi yang tepat untuk Sergio dipertimbangkan berdasarkan tata tertib dan kode etik sivitas akademika.

Ketua Unit Komunikasi Publik Unud, Ni Nyoman Dewi Pascarini, menyatakan kampus telah mengambil sejumlah langkah serius untuk menangani kasus ini. Kasus telah diteruskan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kepada Rektorat Unud.

“Pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis telah menindaklanjuti kasus ini secara internal melalui Tim Etik Fakultas dan telah menyampaikan laporan resmi kepada Rektor,” ujar Dewi saat dihubungi infoBali, Jumat (25/4/2025).

Selain proses etik, jelas Dewi, Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) juga telah diminta untuk turut mendalami kasus ini. Satgas PPKS diharapkan dapat memberikan rekomendasi yang komprehensif demi menjamin perlindungan terhadap korban.

“Universitas memastikan bahwa proses penanganan sedang berjalan secara serius dan menyeluruh, dengan menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian, perlindungan terhadap korban, serta kepastian hukum,” tegas Dewi.

Unud juga mengimbau seluruh sivitas akademika dan masyarakat luas untuk menghormati proses yang sedang berlangsung. “Kami terus mengawal kasus ini dengan prinsip keadilan, transparansi, dan perlindungan bagi semua pihak,” jelas Dewi.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa Unud, Bali, Sergio Lucasandro Ksatria Dwi Putra, diduga melakukan pelecehan seksual secara digital memakai kecerdasan buatan atau AI. Sergio menyunting foto-foto teman kuliahnya menjadi konten tak senonoh menggunakan bot pada aplikasi Telegram.

Sergio merupakan mahasiswa semester 6 Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unud. Jumlah korban pelecehan seksual berbasis AI dari Sergio diperkirakan lebih dari satu orang.

Salah satu korban pelecehan seksual berinisial KB mengungkapkan Sergio sudah melancarkan aksinya sejak sekolah menengah atas (SMA). Walhasil, korban bukan hanya di lingkungan kampus, tetapi juga dari lingkungan SMA Sergio di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *