Saling Sindir Romahurmuziy dan Waketum PPP soal Calon Nakhoda Baru

Posted on

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M Romahurmuziy (Rommy) saling sindir dengan Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi. Terbaru, Rommy melontarkan balasan menohok setelah Rusli mengkritiknya terkait sodoran sejumlah nama sebagai calon nakhoda baru PPP.

Rommy mulanya mengaku tidak paham maksud Rusli yang menyebutnya tengah mengeksploitasi partai. Dia menyebutkan Plt Ketum PPP, Mardiono, melakukan hal yang sama dengan beberapa kali bertemu calon ketum PPP yang beredar di media sosial.

“Saya tidak paham. Mungkin yang dimaksud Pak Rusli adalah Plt Ketum. Karena Pak Mar juga sudah beberapa kali bertemu dengan bakal calon Ketum PPP yang beredar di media,” ujar Rommy, Rabu (28/5/2025), seperti dikutip dari infoNews.

“Hanya saja, Pak Mar diam-diam dan tidak mengajak Pak Rusli. Tapi saya tahu Pak Mar mengajak Waketum Pak Amir Uskara saat bertemu Pak Amran,” sambungnya.

Rommy meminta Rusli mencari tahu dulu perkembangan situasi di PPP sebelum mengkritik. Menurut dia, jabatan ketum PPP tidak bisa hanya berkutat di kader internal. Diketahui, PPP akan menggelar Muktamar sekitar Agustus atau September mendatang untuk memilih ketum dan pengurus DPP.

“Kalau PSSI jalan berpikirnya menolak naturalisasi, tidak akan ada cerita prestasinya melejit seperti hari ini. Sama halnya PPP, jika terus berkutat kepada kader internal, maka dapatnya ya seperti Pak Rusli,” sindir Rommy.

Rommy lantas menyinggung Rusli yang sudah berkali-kali diberi kesempatan menjadi calon bupati hingga calon legislatif. Hasilnya, Rommy berujar, Rusli gagal terus.

“Beliau ini sudah berkali-kali diberi kesempatan oleh partai, sejak saya menjadi Ketum. Menjadi cabup dan caleg RI di tempat kelahirannya, menjadi Cawagub Riau, dan terakhir menjadi Cabup Anambas, tapi gagal terus. Apa kader seperti itu yang diharapkan mau memimpin PPP?” ujar Rommy.

Sebelumnya, Rusli Effendi mengkritik Rommy yang menyodorkan sejumlah nama untuk memimpin partai. Ia mengingatkan Rommy bahwa PPP bukanlah dagangan.

“Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan,” kata Rusli, Selasa (27/5).

PPP, Rusli berujar, menyambut baik jika ada tokoh eksternal yang ingin bergabung. Namun, ia mengingatkan partai memiliki mekanisme tersendiri.

Hal itu diungkapkan Rusli saat merespons pernyataan Rommy yang mengatakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjadi salah satu tokoh yang dijagokan untuk memimpin PPP. Rommy menyatakan dorongan Amran menjadi callon ketum merupakan pandangan pribadinya. Menurut dia, Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) juga tahu kualitas Amran.

Selain Amran, Rommy juga menyebut sederet nama di bursa calon Ketum PPP. Termasuk Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga eks Menparekraf Sandiaga Uno. Pada Desember tahun lalu, Rommy bahkan sempat mengajak eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan untuk bergabung dengan partai berlambang Ka’bah ini.

Artikel ini telah tayang di infoNews. Baca selengkapnya

Kritikan Waketum PPP ke Rommy

Gambar ilustrasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *