Langit di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendadak cerah setelah diguyur hujan sejak pagi hingga Jumat (18/4/2025) siang. Meski sebagian peziarah basah kuyup, mereka tetap antusias mengikuti rangkaian prosesi Semana Santa.
Semana Santa merupakan tradisi Paskah di Kota Larantuka, Flores Timur. Prosesi ini berawal dari kedatangan bangsa Portugis untuk berdagang rempah-rempah di Pulau Solor dan Timor pada abad ke-16. Kedatangan Portugis itu membawa pengaruh besar dalam penyebaran agama Katolik di wilayah NTT.
Pantauan infoBali, ribuan peziarah tumpah ruah mengiringi pertemuan Tuan Ma, Tuan Meninu, dan Tuan Ana ke Gereja Katedral Renha Rosari Keuskupan Larantuka. Sepanjang jalan, para peziarah mendaraskan doa dan menyanyikan lagu puji-pujian kepada Tuhan.
Untuk diketahui, Tuan Ma merupakan patung berwujud Bunda Maria yang ditemukan di pinggir Pantai Larantuka pada tahun 1510. Selanjutnya, Tuan Ana merupakan patung Yesus. Sedangkan, Tuan Meninu atau bayi Yesus ditemukan sekitar 100 tahun setelah penemuan patung Tuan Ma.
Arak-arakan ketiga patung itu – Tuan Ma, Tuan Meninu, dan Tuan Ana – menandai khidmatnya rangkaian Paskah di Kota Larantuka. Para peziarah yang berasal dari berbagai daerah hingga luar negeri berjalan kaki sembari memegang lilin.
Sebagian besar dari mereka mengenakan pakaian hitam tanda berkabung atas kematian Yesus. Sementara itu, anak-anak kecil yang berdiri di depan mengenakan baju putih dan celana hitam membawa persembahan buah-buahan, salib, mahkota duri, dan sebagainya.
“Ini perdana kami mengikuti prosesi Semana Santa. Tenang, adem, dan menghayati sekali,” kata Ina Muda, salah satu peziarah dari Desa Lewotobi, Kecamatan Ile Bura, Jumat.
Tak hanya umat Katolik, rangkaian Semana Santa itu juga dihadiri oleh umat beragama lain. Mereka ikut memeriahkan iring-iringan pertemuan Tuan Ma, Tuan Ana, dan Tuan Meninu ke Gereja Katedral Larantuka.
“Kami turut meramaikan Hari Raya Paskah. Ini baru pertama kali ikut,” kata Leli Tji, warga yang datang dari Sulawesi Tenggara.
Setelah prosesi pertemuan Tuan Ma, Tuan Ana, dan Tuan Meninu, rangkaian Semana Santa akan dilanjutkan pada malam harinya. Adapun, Tuan Ma akan kembali diarak keliling Kota Larantuka sampai subuh. Pada malam itu, umat Katolik berdoa dan berdevosi kepada Maria, ibunda Yesus.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) NTT mengerahkan 3.148 personel gabungan untuk pengamanan perayaan Semana Santa di Larantuka. Ribuan personel itu akan bertugas agar prosesi Semana Santa 2025 berjalan lancar.
Pengamanan akan berlangsung sejak 16-30 April 2025 untuk berbagai kegiatan keagamaan, seperti Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci, dan Minggu Paskah. Personel gabungan juga akan mengamankan 9.001 gereja di seluruh NTT.
“Tentunya kami akan mengamankan semuanya. Kami bersama 21 polres jajaran di Polda NTT melaksanakan operasi kewilayahan dalam rangka pengamanan selama 15 hari,” ujar Wakapolda NTT, Brigjen Awi Setiono, seusai memimpin apel gelar pasukan di Mapolda NTT, Selasa (15/4/2025).