Majelis Desa Adat (MDA) Bali mengatakan pecalang akan menggelar apel agung pada Senin (31/8/2025). Apel tersebut akan dihadiri sebanyak 15.000 pecalang di seluruh Bali.
“Pecalang akan gelar agung menunjukkan kesiapan (pengamanan). Sama searah dengan yang dideklarasikan tadi. Besok pecalang juga menyampaikan deklarasi juga, kesiapannya,” kata Ketua MDA Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Minggu (31/8/2025).
Sukahet berharap tidak ada lagi aksi yang berujung ricuh di Bali seperti kemarin. Dia menegaskan pecalang siap untuk menjaga Bali.
“Kalau anarkis kami ingatkan, masyarakat Bali semuanya berhak menjaga Bali. Kalau Nindihin Gumi Bali siap,” tegasnya.
Dia menyampaikan pecalang juga berperan untuk membantu aparat keamanan mengamankan jalannya aksi demonstrasi. Namun, dia mengingatkan agar aksi demo dilakukan dengan damai dan aman.
“Demo boleh silakan demo, tetapi yang santun, tertib, tidak melanggar hukum. Yang penting jangan sampai anarkis, bakar-bakar merusak fasilitas umum, itu merusak Bali. Masyarakat Bali pasti mencegah,” terang dia.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Sebelumnya, aksi demonstrasi yang diikuti aliansi mahasiswa, masyarakat, hingga sopir ojek online (ojol) di depan Markas Kepolisian Daerah Bali (Mapolda) berakhir ricuh, Sabtu (30/8/2025). Sejak pagi, massa yang menuntut keadilan atas kematian pengendara ojek online (ojol) Affan Kurniawan, yang dilindas kendaraan taktis polisi di Jakarta, mulai berdatangan di lokasi. Mereka memulai demonstrasi dengan long march dari Gelanggang Olahraga (GOR) Ngurah Rai menuju Mapolda Bali.
Massa yang sebagian besar mengenakan jaket ojol dan pakaian hitam ini membentangkan berbagai tulisan, termasuk “Affan Kurniawan dibunuh polisi”. Mereka juga menggelar orasi dengan yel-yel “Reformasi!” serta seruan “Bubarkan DPR!” sebagai bagian dari tuntutan politik mereka.
