Revitalisasi lima sekolah di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terindikasi molor. Padahal, proyek tersebut seharusnya sudah rampung pada 15 Desember 2025.
Sebanyak lima sekolah yang direvitalisasi adalah SMPN 17 Mataram, SMPN 10 Mataram, SDN 44 Cakranegara, dan SDN 32 Ampenan. Pantauan infoBali di SMPN 17 Mataram, proses pengerjaan bangunan masih tahap pembangunan tembok.
Dinas Pendidikan (Disdik) Mataram menegaskan proyek revitalisasi sekolah harus selesai sesuai jadwal.
“(Harus rampung) 15 Desember besok, pokoknya harus selesai kontrak. Makanya besok ada pertemuan,” kata Kadisdik Mataram, Yusuf, saat dikonfirmasi, Rabu (10/12/2025).
Yusuf menegaskan akan dilakukan pengubahan pesanan kontrak atau change contract order (CCO) jika pengerjaan belum selesai sampai 15 Desember 2025. Kontraktor akan dikenakan denda Rp 1.000/hari dikalikan dengan nilai kontraknya.
Seperti diketahui, 20 sekolah di Mataram akan menerima bantuan revitalisasi dari pemerintah pusat. Puluhan sekolah itu terdiri dari SDN 14 Cakranegara, SDN 21 Cakranegara, SDN 22 Cakranegara, TK Negeri Pembina Mataram, TK Negeri Pembina Ampenan, SDN 3 Kuranji, SDN 15 Cakranegara, SDN 2 Cakranegara.
Kemudian, SDN 16 Mataram, SDN 17 Mataram, SDN 18 Mataram, SDN 20 Mataram, SDN 23 Mataram, SDN 10 Ampenan, SDN 15 Ampenan, SDN 2 Ampenan, SDN 23 Ampenan, SMPN 11 Mataram, SDN 1 Mataram, dan SMP IT Anak Sholeh Mataram.






