Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram memastikan revitalisasi puluhan sekolah di Mataram tidak terdampak pemangkasan transfer daerah. Anggaran revitalisasi gedung TK hingga SMP itu tetap sesuai dengan rencana awal Kementerian Pendidikan.
Diketahui, pemerintah pusat menetapkan alokasi transfer keuangan daerah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 650 triliun. Anggaran ini turun Rp 269 triliun dibandingkan APBN 2025 yang mencapai Rp 919 triliun.
“Revitalisasi 20 sekolah itu tidak berdampak (pemangkasan transfer daerah), karena ini dana prioritas dari Pak Presiden,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf, Minggu (14/9/2025).
Meski begitu, Yusuf menerangkan mekanisme penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dulunya ke APBD, kini langsung dari pusat ke sekolah. Adapun, besaran anggaran revitalisasi untuk masing-masing sekolah berbeda-beda.
“Untuk nominalnya masing-masing sekolah berbeda. Anggaran itu nantinya akan sesuai dengan kebutuhan sekolah,” jelas Yusuf.
Yusuf menegaskan anggaran revitalisasi 20 sekolah ini tidak dikelola langsung oleh Disdik Mataram. Menurutnya, Disdik Mataram hanya melakukan verifikasi dan validasi.
“Jadi benar-benar tidak ada intervensi dari Dinas (Pendidikan). Sekolah yang langsung melakukan input data,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sebanyak 20 sekolah di Mataram akan menerima bantuan revitalisasi dari pemerintah pusat. Puluhan sekolah itu terdiri dari SDN 14 Cakranegara, SDN 21 Cakranegara, SDN 22 Cakranegara, TK Negeri Pembina Mataram, TK Negeri Pembina Ampenan, SDN 3 Kuranji, SDN 15 Cakranegara, SDN 2 Cakranegara.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kemudian, SDN 16 Mataram, SDN 17 Mataram, SDN 18 Mataram, SDN 20 Mataram, SDN 23 Mataram, SDN 10 Ampenan, SDN 15 Ampenan, SDN 2 Ampenan, SDN 23 Ampenan, SMPN 11 Mataram, SDN 1 Mataram, dan SMP IT Anak Sholeh Mataram.
