Gubernur Bali Wayan Koster meresmikan Universitas Terbuka (UT) Denpasar. Koster meminta jatah kuota beasiswa untuk calon mahasiswa miskin asal Bali.
“Semua perguruan tinggi di Bali saya minta kontribusinya,” kata Koster saat pidato peresmian UT Denpasar, Rabu (2/7/2025).
Koster mendorong agar UT menyediakan dan memprioritaskan lulusan SMA yang miskin dan punya keinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dia meminta setidaknya 160 kuota calon mahasiswa miskin asal Bali, khususnya domisili Denpasar, bisa berkuliah di universitas yang beroperasi sejak 2024 itu.
Sebagai bagian dari program pemerintah, Koster menawarkan skema perkuliahan berbayar Rp 500 ribu saja per semester. Hal itu berlaku bagi semua perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.
“Untuk perguruan tinggi swasta saya minta kontribusi sesuai niat baiknya. Yang jumlah mahasiswanya 1.000 ke atas, sediakan 100 (kuota calon) mahasiswa. Digratiskan dia kuliah di situ,” kata Koster.
Koster mengatakan setiap calon mahasiswa miskin yang resmi jadi mahasiswa akan diberi uang saku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tiap bulan. Uang saku untuk para mahasiswa miskin itu diambil dari APBD Bali.
Dari program satu keluarga satu sarjana dan kesediaan tiap universitas menyediakan kuota kuliah gratis, Koster menargetkan 3.000 bangku kuliah bagi calon mahasiswa miskin.
“Akan dilaksanakan 2025. Karena Agustus sudah tahun ajaran baru. Nah, kalau UT karena terbuka, harusnya (menerima calon mahasiswa miskin) lebih dari seratus. Terutama (calon mahasiswa miskin yang tinggal) di Denpasar,” katanya.
Rektor UT Denpasar, Mohamad Yunus, mengatakan pembiayaan untuk menampung ratusan calon mahasiswa miskin itu sedang digodok. Sebab, ada dana yang harus direncanakan dan dianggarkan untuk memfasilitasi 100 lebih calon mahasiswa miskin.
“Akan kami bahas khusus. Karena implikasinya dengan budget atau persiapan anggaran (UT Denpasar),” kata Yunus.
Yunus mengatakan selama ini sudah ada beasiswa di UT Denpasar bagi semua calon mahasiswa di Indonesia maupun untuk warga Indonesia yang berada di luar negeri. Sebanyak 216 mahasiswa penerima beasiswa dan berkuliah di UT Denpasar.
Menurutnya, biaya kuliah di UT tidak mahal. Calon mahasiswa hanya perlu merogoh kocek Rp 1,3 juta untuk berkuliah di UT Denpasar di jenjang S1. Ada materi dan modul perkuliahan lengkap yang didapat mahasiswa serta aktivitas perkuliahan yang dapat dilaksanakan secara daring maupun luring.
