Rekayasa hingga Air Mata Buaya Hengki untuk Tutupi Pembunuhan Istri

Posted on

Hengki (33) tega menghabisi nyawa istrinya, Nursilawati (29). Pelaku membuat skenario istrinya meninggal karena sakit dan berpura-pura menangis membawa jasad korban.

Pembunuhan Nursilawati ini bermula saat terlibat cekcok hingga adu fisik dengan pelaku, Hengki di wilayah Pasar Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Timur, pada Minggu (25/5/2025). Dalam pergulatan itu, Nursilawati sekarat.

Hengki lalu meletakkan tubuh istrinya itu di atas motor korban. Hal itu dilakukan agar seolah-olah korban meninggal karena sakit.

Warga yang menemukan jasad korban, kemudian mengantarkannya ke keluarganya. Namun, keluarga janggal dengan luka lebam di jasad korban.

“Awalnya pihak keluarga mencurigai kejanggalan kematian pada korban karena ditemukan adanya sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuhnya di antaranya leher saat proses pemandian jenazah,” kata Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Alfret Jacob Tilukay dalam keterangannya, Rabu (28/5/2025).

Setelah kejadian, pihak keluarga melapor ke polisi. Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan yang tak lain suami korban, Hengki di kediamannya Teluk Betung Timur, pada Senin (26/5/2025).

“Kami tangkap yang bersangkutan (Hengki) tadi malam di kediamannya namun masih di lingkungan yang sama. Mereka ini memang sudah pisah rumah sejak 3 bulan lalu, dan peristiwa pembunuhan ini sudah diakui oleh pelaku karena terlibat cekcok,” ujarnya.

Sebelum mengarah ke pembunuhan, Hengki sempat berpura-pura menangis saat membawa jasad istrinya ke rumah sakit ketika hendak dilakukan proses autopsi. Selain itu, ia juga ikut masuk ke dalam liang lahat untuk ikut menguburkan jenazah almarhumah.

Alfret menyebutkan semua yang dilakukan oleh pelaku ini bertujuan untuk mengelabui kasus pembunuhan tersebut.”Pelaku ini ikut menghantarkan jenazah ke rumah sakit, bahkan dia juga yang berada di dalam mobil ambulans dan pelaku ini terus berakting menangis baik di mobil hingga di ruang jenazah,” katanya.

Alfret menambahkan, Hengki juga sempat berbohong kepada pihaknya terkait hubungan dirinya dengan Nursilawati yang dikatakannya baik-baik saja.

“Dia sempat berdalih semuanya, jadi dia ngaku bahwa rumah tangganya baik-baik saja. Bahkan sebelum ditemukan meninggal dunia dia mengaku sempat berhubungan,” tuturnya.

Skenario yang dilakukan Hengki dipatahkan kala penyidik melakukan pemeriksaan handphone korban yang rupanya tidak pernah ada komunikasi dengan dirinya.

“Kemudian kami cek handphone dan rupanya apa yang diakui pelaku ini adalah bohong, jadi tidak pernah ada komunikasi lagi antara mereka berdua ini hingga akhirnya pelaku ini mengakui perbuatannya,” tandasnya.

Skenario dan Pura-pura Menangis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *