Stefano Cugurra resmi mengakhiri kiprahnya bersama Bali United pada musim 2024/2025. Pelatih asal Brasil yang akrab disapa Teco ini meninggalkan jejak panjang selama enam tahun di klub kebanggaan Semeton Dewata.
Teco direkrut Bali United pada awal musim 2019 menggantikan Widodo Cahyono Putro. Ia datang dengan reputasi mentereng setelah membawa Persija Jakarta menjuarai Liga 1 2018.
Namun, prestasi tersebut justru membuat sebagian pendukung Bali United skeptis. Tak sedikit yang meragukan kemampuannya mengulang kesuksesan bersama tim baru.
Keraguan itu langsung ditepis. Pada musim debutnya, Teco mencatatkan 19 kemenangan, 7 hasil imbang, dan hanya 6 kekalahan dari 32 pertandingan. Bali United mengakhiri musim di posisi pertama dengan 64 poin, sekaligus meraih gelar juara Liga 1 untuk pertama kalinya.
Teco mengenang momen bersejarah saat Bali United mengunci gelar di kandang Semen Padang.
“Paling berkesan itu ketika kami bertandang ke kandang Semen Padang. Saat itu kami menang dan berhasil mengunci gelar juara meski liga belum selesai,” ujar Teco.
Pada musim 2020, harapan mengulang sukses kembali membuncah. Namun, kompetisi dihentikan setelah tiga pekan akibat pandemi COVID-19. Saat itu, Bali United sudah mencatat dua kemenangan dan satu hasil imbang.
Liga 1 kembali bergulir pada musim 2021/2022 dengan sistem bubble. Bali United tampil impresif, mencatatkan 20 kemenangan, 6 seri, dan 4 kekalahan dari 30 laga. Dengan koleksi 66 poin, mereka kembali keluar sebagai juara dan mencatat sejarah sebagai tim pertama yang meraih gelar back to back di era Liga 1.
Teco pun kembali dinobatkan sebagai pelatih terbaik, gelar yang juga diraihnya pada 2019. Kesuksesan ini membuat namanya dielu-elukan suporter Bali United.
Performa Bali United menurun pada musim 2022/2023. Mereka finis di peringkat kelima dengan 54 poin hasil dari 16 kemenangan, 6 imbang, dan 11 kekalahan. Kritik mulai berdatangan. Strategi yang dianggap monoton membuat suporter kecewa karena tidak ada pembaruan signifikan sejak musim pertama Teco datang.
Musim 2023/2024 sedikit membaik. Bali United finis di posisi ketiga dengan 55 poin (16 menang, 7 imbang, dan 9 kalah) dan lolos ke Championship Series. Namun, mereka gagal ke final setelah ditahan imbang di kandang dan kalah dari Persib di leg kedua.
Meski mendapat kritik, Teco tetap memberi kontribusi besar pada pengembangan pemain muda. Beberapa pemain akademi yang sukses diorbitkannya ke tim utama antara lain Rahmat Arjuna Rezki, Kadek Arel Priyatna, dan Made Tito Wiratama.
Musim 2024/2025 menjadi musim terakhir Teco di Bali United. Hingga saat ini, tim mencatatkan 13 kemenangan, 8 imbang, dan 12 kekalahan serta menempati peringkat sembilan dengan 47 poin. Laga melawan Persebaya Surabaya pada 23 Mei mendatang akan menjadi pertandingan terakhirnya.
Dalam momen perpisahan dengan suporter seusai laga melawan Madura United, Teco menyampaikan kesedihannya.
“Saya sedih, sangat sedih. Saya harus keluar dari klub Bali United. Klub yang benar-benar saya suka. Saya banyak punya kenangan di sini,” ucap Teco.
Ia pun menutup kebersamaannya dengan doa bagi kesuksesan Bali United.
“Kita tidak tahu kapan bisa bertemu lagi. Saat ketemu lagi, harus tetap bertemu dengan baik. Bali United pasti lebih jaya ke depan. Terima kasih Semeton,” tutupnya.
Selama enam tahun melatih Bali United, Stefano Cugurra tak hanya mempersembahkan gelar juara, tetapi juga mencatatkan dirinya sebagai pelatih terlama yang menangani satu klub di era Liga 1.
Juara Lagi dan Liga Dihentikan
Back to Back Champion dan Gelar Pelatih Terbaik
Penurunan Performa dan Kritik Suporter
Regenerasi dan Musim Terakhir
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
