Rashya Putra Ramdhani belajar ikhlas untuk tidak pulang kampung pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Ini menjadi kali pertama bagi pria asal Bandung itu merayakan Lebaran Haji di tanah rantau, Pulau Dewata.
“Saya di sini (di Bali) baru akhir April kemarin,” tutur Rashya kepada infoBali seusai salat Idul Adha di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, Jumat (6/6/2025).
Meski begitu, Rashya senang dapat mengikuti salat berjemaah di Lapangan Renon. Remaja berusia 18 tahun itu mengaku sudah berjanji kepada atasannya di tempat kerja untuk tidak pulang kampung hingga 2027. Lagi pula, pekerja salah satu restoran di Seminyak, Kuta, itu mendapat jatah libur hanya sehari.
“Saya sudah menandatangani kontrak dengan perusahaan, bahwa saya tidak pulang tahun ini dan tahun berikutnya. Lebaran 2027 baru saya diizinkan pulang kampung,” imbuh Rashya.
Runi Nur Istiqomah setali tiga uang. Perempuan berusia 21 tahun itu juga belajar ikhlas tidak pulang ke kampung halamannya di Kota Bima, Nusa tenggara Barat (NTB). Ini pun menjadi pengalaman pertama Runi merayakan Idul Adha di tanah rantau.
“Sebenarnya mau banget pulang kampung. Tapi, Idul Adha ini (hari) liburnya lebih sedikit ketimbang Idul Fitri,” kata Runi.
Karena hanya mendapat libur sehari, Runi pun mencoba menikmati suasana hari raya tanpa bersama keluarga. Ia tidak menyangka jemaah yang mengikuti salat Idul Adha di Lapangan Renon ramai.
“Ternyata di sini rame banget,” imbuhnya.
Pantauan infoBali, ribuan jemaah sudah memadati Lapangan Renon sejak pukul 06.00 Wita. Mereka berasal dari berbagai daerah di Bali, terutama Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Ketua Panitia Hari Besar Islam Renon, Siswadi, mengungkapkan ada lebih dari 20 shaf jemaah pria dan perempuan yang mengikuti salat Idul Adha di lokasi itu hari ini. “Kami mulai salat pukul 07.15 Wita. Kapasitas di lapangan ini sampai tiga ribu jamaah,” ujarnya.