Rapat Paripurna Ricuh-Lambang Garuda Kena Lempar, DPRD Ende Salahkan Satpol PP

Posted on

Rapat Paripurna DPRD Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), berakhir ricuh. Keributan itu bahkan mengharuskan Bupati Ende, Yosef Benediktus Badeoda, dievakuasi dari ruang sidang. Tak hanya itu, kericuhan juga diwarnai dengan pelemparan lambang Garuda di ruangan tersebut.

Wakil Ketua DPRD Ende, Flavianus Waro, menyalahkan aksi Satpol PP dan sejumlah aparatur sipil negara (ASN) lainnya atas kericuhan rapat paripurna penyampaian hak interpelasi terhadap Bupati Ende tersebut. Menurutnya, anggota dewan marah lantaran sejumlah ASN maju ke meja pimpinan rapat.

“Yang menjadi pemicu itu ada beberapa ASN yang menjemput (evakuasi) Bupati di meja pimpinan, itu yang menjadi kacau,” kata Flavianus melalui sambungan telpon, Rabu (17/12/2025) sore.

Menurut Flavianus, tak ada kejadian luar biasa sebelum kericuhan itu. Tanya jawab dalam rapat, dia berujar, merupakan hal yang biasa. Flavianus dan anggota DPRD Ende merasa kecewa dengan aksi ASN yang tiba-tiba mengevakuasi Yosef dari meja pimpinan sidang.

“Kami sebagai lembaga, saya sebagai yang memimpin rapat merasa kecewa sekali, saya merasa terganggu,” ujar politikus Partai NasDem tersebut.

Flavianus berdalih situasi itu pula yang mendorong anggota DPRD Ende, Mahmud Jegha alias Bento, melempar papan nama. Akibatnya, lemparan itu mengenai lambang Garuda di belakang meja pimpinan sidang.

“Dia merasa tidak puas ada ASN yang menjemput bupati di atas meja pimpinan. Tatib DPRD, itu lembaga terhormat, rapat paripurna terhormat, tidak diizinkan siapapun untuk menjemput bupati,” jelas Flavianus.

Menurut dia, Bento telah menyampaikan klarifikasi terkait aksi pelemparan yang mengenai lambang Garuda itu. Flavianus menyebut Bento hanya berniat melempar ke arah pimpinan rapat karena dinilai tak tegas memimpin rapat.

“Maksudnya beliau itu lempar ke pimpinan, tapi kenalah di lambang Burung Garuda itu,” kata Flavianus.

Sebelumnya, momen rapat paripurna penyampaian hak interpelasi hingga berujung pada evakuasi Bupati Ende dari ruang sidang itu viral di media sosial. Terlebih, lambang Garuda di ruangan itu terkena lemparan benda dari seorang anggota dewan saat situasi memanas.

Anggota DPRD Ende, Mahmud Jegha alias Bento, mengaku emosional hingga berupaya melempar ke arah pimpinan rapat paripurna yang dinilainya tidak tegas. Ia mengaku kaget lemparannya justru mengenai lambang Garuda tersebut.

“Saya ini karena berdebat dengan pimpinan menyampaikan bahwa mereka tidak bisa mengendalikan situasi jalannya persidangan itu secara baik, dengan emosional yang mungkin sudah meluap yang berlebihan maka saya pegang papan nama itu, (lempar) arahnya ke pimpinan,” kata Bento saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.

“Saya juga kaget waktu kena ke lambang Burung Garuda,” imbuhnya.

Bento mengatakan telah menyampaikan klarifikasi aksi pelemparan itu ke pimpinan rapat paripurna yang ditemuinya seusai rapat. Dia juga menyampaikan permintaan maaf.

“Refleks saya tadi memang mengarah ke pimpinan, terus melayangnya ke lambang itu. Kalau secara pribadi saya tidak punya niat untuk merusak lambang (Garuda) itu,” tandas Bento.

Penjelasan Anggota DPRD Pelempar Lambang Garuda

Sebelumnya, momen rapat paripurna penyampaian hak interpelasi hingga berujung pada evakuasi Bupati Ende dari ruang sidang itu viral di media sosial. Terlebih, lambang Garuda di ruangan itu terkena lemparan benda dari seorang anggota dewan saat situasi memanas.

Anggota DPRD Ende, Mahmud Jegha alias Bento, mengaku emosional hingga berupaya melempar ke arah pimpinan rapat paripurna yang dinilainya tidak tegas. Ia mengaku kaget lemparannya justru mengenai lambang Garuda tersebut.

“Saya ini karena berdebat dengan pimpinan menyampaikan bahwa mereka tidak bisa mengendalikan situasi jalannya persidangan itu secara baik, dengan emosional yang mungkin sudah meluap yang berlebihan maka saya pegang papan nama itu, (lempar) arahnya ke pimpinan,” kata Bento saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu.

“Saya juga kaget waktu kena ke lambang Burung Garuda,” imbuhnya.

Bento mengatakan telah menyampaikan klarifikasi aksi pelemparan itu ke pimpinan rapat paripurna yang ditemuinya seusai rapat. Dia juga menyampaikan permintaan maaf.

“Refleks saya tadi memang mengarah ke pimpinan, terus melayangnya ke lambang itu. Kalau secara pribadi saya tidak punya niat untuk merusak lambang (Garuda) itu,” tandas Bento.

Penjelasan Anggota DPRD Pelempar Lambang Garuda