Rano Karno Ingin Jakarta Belajar Kelola Pariwisata dari Bali

Posted on

Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno bertemu dengan Gubernur Bali Wayan Koster saat menghadiri ajang 11th Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 di Nusa Dua, Bali. Rano Karno mengungkapkan Jakarta perlu belajar dari Bali dalam pengelolaan sektor pariwisata.

“Ini ada sesuatu yang miss bagi saya. Saya melihat Jakarta mempunyai wisata, tapi tidak punya pariwisata. Kami punya Ancol, tapi sudah hampir 20-30 tahun tidak pernah terjadi revitalisasi,” ujar Rano Karno di sela-sela konferensi pers BBTF di Nusa Dua, Kamis (12/6/2025).

Rano Karno mengungkapkan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta bisa mencapai 70 juta orang dalam setahun. Namun, dia berujar, hanya sekitar 1 juta orang saja yang pelesiran dengan mengunjungi objek wisata di Jakarta per tahun.

Politikus PDIP itu lantas mencontohkan kawasan Pulau Seribu di Jakarta yang tak banyak dikunjungi oleh wisatawan. Di sisi lain, ia melihat kecenderungan warga Jakarta yang lebih memilih berwisata ke Pulau Dewata.

Menurut Rano Karno, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana mewajibkan hotel-hotel di Jakarta untuk menyiapkan atraksi kebudayaan Betawi untuk menggaet tamu. Sebagai bentuk apresiasi, Pemprov Jakarta bakal memberikan stimulus kepada hotel yang akan diajak bekerja sama.

“Ini yang sedang kami benahi. Artinya, kami tidak ingin mengambil jeruk Bali, tapi kami ingin tingkatkan wisata di Jakarta,” imbuh pemeran Si Doel itu.

Seperti diketahui, Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 mempertemukan 529 buyer dari 45 negara dengan ratusan perusahaan yang bergerak di industri pariwisata. Peserta pameran dari Indonesia diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi, termasuk Bali dan Jakarta.

BBTF 2025 dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Rabu (11/6/2025). Pameran pariwisata ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 11-13 Juni 2025.

Menurut Rano Karno, Pemprov Jakarta sudah empat kali mengikuti ajang BBTF. Ia mengeklaim jumlah transaksi di ajang pameran pariwsata itu selalu meningkat.

“Tahun pertama kami mengikuti total transaksi Rp 6,5 miliar. Tahun kedua meningkat ke Rp 6,9 miliar. Target kami sekarang Rp 10 miliar. Bukan ini yang kami cari, tapi kami ingin Bali membantu kami untuk membangun wisata Jakarta. Kami siap menjadi co-kegiatan ini di Jakarta tahun depan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *