Pagar atau railing jembatan di atas Sungai Yehembang, yang berada di jalur utama Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, hingga kini belum diperbaiki. Kerusakan parah pada sisi selatan jembatan ini terjadi sejak Februari 2025 akibat ditabrak truk.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
Kondisi tanpa pagar itu membuat warga khawatir. Pasalnya, jembatan tersebut tak hanya dilintasi kendaraan, tapi juga sering digunakan pejalan kaki menuju Pasar Yehembang.
Kerusakan semakin memprihatinkan setelah peristiwa jatuhnya sebuah ambulans yang membawa jenazah ke sungai pada 24 Maret 2025. Kendaraan itu diduga tergelincir karena tidak adanya pagar pembatas.
Warga setempat sempat memasang pembatas darurat dari bambu. Namun, sebagian bambu sudah copot dan kini diganti oleh polisi menggunakan pembatas plastik.
“Dikeluhkan warga karena memang tidak diperbaiki dan memang jalur pejalan kaki untuk ke pasar. Sangat membahayakan pengguna jalan terutama pejalan kaki,” ujar seorang warga Desa Yehembang yang enggan disebut namanya saat dikonfirmasi infoBali, Senin (16/6/2025).
Ia menegaskan, warga berharap pemerintah segera turun tangan karena jembatan tersebut merupakan akses vital masyarakat.
“Harapannya ya segera diperbaiki. Kami berharap instansi terkait segera memperbaiki untuk keselamatan pengguna jalan,” imbuh pria berusia 47 tahun tersebut.
Menanggapi keluhan warga, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Bali dari Satker PJN Wilayah I, BPJN Jawa Timur-Bali, I Made Mardita menyebut kerusakan pagar jembatan Sungai Yehembang sudah masuk dalam rencana perbaikan.
Namun, proses perbaikan masih tertunda karena anggaran sedang direvisi. Hal ini disebabkan adanya kebutuhan mendesak untuk memperbaiki jembatan lain yang rusak akibat banjir.
“Saya baru membahas revisi anggaran untuk memperbaiki railing jembatan yang rusak. Sudah ada sejumlah jembatan yang kami prioritaskan untuk diperbaiki. Di Jalur Denpasar-Gilimanuk ini ada tiga jembatan termasuk di Jembrana,” ujar Mardita.
Ia memastikan perbaikan pagar jembatan menjadi salah satu prioritas, terutama karena adanya trotoar kecil yang biasa digunakan pejalan kaki.
“Perbaikan yang dilakukan termasuk perbaikan minor, bukan perbaikan untuk kerusakan berat yang tengah dilakukan,” pungkasnya.