Ajang Denpasar Festival (Denfest) ke-18 yang baru saja berakhir menghasilkan sampah rata-rata mencapai 25 ton per hari. Denfest kali berlangsung mulai 20 sampai 23 Desember 2025. Namun, ratusan ton sampah selama empat hari ajang tersebut, diklaim diolah tuntas di lokasi.
Rahasianya adalah keterlibatan 18 komunitas lingkungan yang mengelola Waste Department Denfest ke-18. Mereka menggunakan mesin gibrik yang mampu memisahkan sampah organik dan anorganik secara otomatis, kemudian ada mesin press plastik, hingga keberadaan teba modern untuk sampah-sampah organik.
Ketua Umum Komunitas Temanmu sekaligus Koordinator Waste Department Eling Ring Rasa Denfest 2025 Anak Agung Ngurah menyebut rata-rata sampah yang dihasilkan selama kegiatan didominasi oleh sampah sisa makanan dan residu.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut kemudian diolah menjadi berbagai produk. Misalnya, bekas tusuk sate, sumpit dan kulit buah mereka press dengan mesin untuk diolah menjadi papan lembaran yang kemudian dijadikan meja dan kursi.
“Sebagian sampah-sampah yang sudah tercampur air yang terlalu banyak kami masukkan ke teba modern. Lalu, sampah sisa makanan juga dijadikan maggot oleh teman-teman komunitas,” sebut Ngurah saat dihubungi infoBali, Kamis (25/12/2025).
Dia menegaskan tidak ada sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Suwung selama Denfest. “Yang sampahnya lari ke tong sampah kami di Waste Department dan masuk ke Waste Department itu dipastikan tidak ada yang (dibuang) ke TPA Suwung,” tutur Ngurah.
Dia juga menilai tingkat kepatuhan pengunjung Denfest dalam keterlibatan di pengelolaan sampah berada di atas 90 persen. Dari pengamatan pihaknya, pengunjung tampak mau dan senang terlibat mengingat di area Denfest tempat sampah dibuat menjadi 11 jenis pilahan.
“Terutama anak-anak yang lebih tertarik itu karena mereka jadi seperti punya arena bermain di luar. Jadi, ini ketertarikan tersendiri buat mereka,” ungkap Ngurah.
Dia pun memandang dengan proses dan hasil tersebut diharapkan upaya ini dapat diteruskan pada kegiatan di level-level berbeda di Denpasar. Denfest tahun ini melibatkan sekitar 172 UMKM yang mencakup industri kerajinan, pakaian hingga kuliner. Ratusan UMKM tersebut telah melalui berbagai tahapan kurasi oleh panitia.
Denfest 2025 mengangkat tema Mulat Sarira-Hening Jiwa, Eling Rasa. Festival tahunan ini diselenggarakan di kawasan Catur Muka Denpasar, Lapangan Puputan Badung, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Veteran Denpasar.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Festival ini juga didukung oleh 30 grup musik dan 16 penampilan budaya selama empat hari penyelenggaraannya. Selain itu, Denfest juga dirangkai dengan workshop dan lomba fotografi, pengolahan sampah terpadu, hingga lomba tenant UMKM.
