Pasangan selebritas Enno Lerian dan suaminya, Priambodo Soesetyo, membagikan rahasia di balik pernikahan mereka yang telah berjalan harmonis selama 14 tahun. Keduanya menekankan pentingnya penerimaan satu sama lain sebagai fondasi utama dalam membangun rumah tangga.
Hal itu disampaikan Priambodo saat ditemui di Studio Trans TV, Mampang, Jakarta Selatan, kemarin. Ia menjelaskan bahwa pengalaman kegagalan di masa lalu menjadi pelajaran berharga bagi dirinya dan Enno. Diketahui, keduanya sama-sama pernah mengalami perceraian sebelum akhirnya menikah.
“Kuncinya adalah penerimaan (acceptance). Karena kami berangkat dari kegagalan masa lalu, itu menjadi pelajaran berharga. Kami sadar bahwa perceraian sering terjadi karena masalah ketidakmampuan menerima kekurangan pasangan,” ujar Priam, dilansir dari infoHot.
Priam menilai, terlalu fokus pada kekurangan pasangan justru memicu emosi dan konflik yang berkepanjangan. Karena itu, ia dan Enno memilih untuk berdamai dengan berbagai perbedaan yang ada di antara mereka.
“Kami melihatnya ya sudah, pasangan memang begitu adanya. Kami dibesarkan di keluarga berbeda, cara masak pun beda. Contoh kecil, dulu kami ribut soal cara memencet pasta gigi. Saya dari belakang, dia dari tengah. Awalnya bisa jadi ribut, tapi lama-lama saya berdamai. Kalau lihat pasta gigi penyok di tengah, ya saya rapikan saja ke depan,” bebernya sambil tersenyum.
Menurut Priam, pernikahan bukan soal menuntut kesempurnaan, melainkan saling melengkapi satu sama lain. Ia menegaskan, rasa marah dan kesal adalah hal yang wajar dalam hubungan, namun harus disikapi dengan kesadaran bersama.
“Intinya, pasangan itu saling mengisi. Saya punya 3, dia punya 7, digabung jadi 10. Marah dan kesal pasti ada, tapi kami selalu ingat tujuan awal menikah. Dulu kalau berantem rasanya dia seperti musuh, sekarang kami sadar dia bukan musuh, tapi teman diskusi untuk menjalani kehidupan,” katanya.
Sementara itu, Enno Lerian turut berbagi cerita tentang cara ia dan suami menjaga keharmonisan serta spark dalam pernikahan. Meski telah bersama lebih dari satu dekade, keduanya justru kini semakin sering meluangkan waktu berdua.
“Malah sekarang lebih sering (nge-date). Dulu waktu anak-anak masih kecil dan jarak usianya berdekatan, waktu berdua memang sedikit. Sekarang anak-anak sudah besar dan bisa ditinggal, ditambah pekerjaan suami yang lebih fleksibel, kami jadi makin senang menghabiskan waktu berdua,” ujar Enno.
Terkait perbedaan usia delapan tahun di antara mereka, Enno menegaskan hal tersebut tidak pernah menjadi kendala dalam hubungan rumah tangganya dengan Priam.
“Sama sekali tidak. Aku tidak pernah merasa ada gap usia yang menyulitkan adaptasi. Meskipun beda 8 tahun dan dia dari lingkungan berbeda, kami nyambung saja. Lingkungan kerja dan sosial kami mirip, jadi kami merasa setara,” pungkasnya.






