PUPR NTB Pastikan Kondisi 6 Jembatan di Mataram Aman Pascabanjir

Posted on

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan jalan dan enam jembatan yang melintasi wilayah Kota Mataram dalam kondisi aman. Ruas jalan dan jembatan itu diterjang banjir bandang pada Minggu (6/7/2025).

Kepala Dinas PUPR NTB Sadimin mengaku sudah mengecek kondisi enam jembatan itu bersama Kepala Balai Jalan Pulau Lombok. Adapun, jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan provinsi itu antara lain Jembatan Jalan Bung Hatta di Majeluk, Jembatan Selagalas, Jembatan Jalan Bung Karno, Jembatan Air Langga, Jembatan Jalan Panjitilar, dan Jembatan Majapahit di depan Universitas Mataram (Unram).

“Sekarang kami lihat dulu, kami evaluasi, baru kami cari solusinya. Sekarang kami masih melakukan pembersihan sisa-sisa banjir dulu di lingkungan warga yang terdampak,” kata Sadimin dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Sadimin menjelaskan posisi jembatan tersebut lebih rendah dari badan sungai seperti di depan Unram dan Kelurahan Kekalik Jaya. Menurutnya, perlu upaya untuk meninggikan posisi jembatan agar lebih aman jika banjir kembali terjadi.

“Perlu ada upaya untuk meninggikan posisi jembatan karena banyak di antara aliran sungai yang ada terjadi pendangkalan,” imbuhnya.

Sadimin juga menyoroti banyaknya sampah yang terbuang ke aliran sungai. Walhasil, saluran air tersumbat saat hujan deras turun.

“Ini juga perlu mendapatkan perhatian, karena rata-rata sungai tidak ada tanggul dan bantarannya, langsung menyempit semua. Makanya begitu air banyak, langsung banjir,” ujarnya.

Sadimin belum bisa menyebutkan total kerugian materiel akibat banjir bandang yang melanda Mataram. Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat sebanyak 30.681 jiwa terdampak banjir di Mataram dan sekitarnya.

Kepala BPBD NTB Ahmadi mengungkapkan ada enam kecamatan di Kota Mataram yang terdampak banjir, yakni Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Sekarbela, Selaparang, dan Ampenan. Menurutnya, BPBD masih terus mendata jumlah korban akibat banjir bandang tersebut.

“Korban luka-luka sebanyak 15 jiwa dan korban mengungsi ada 520 jiwa. Sedangkan, korban meninggal dunia dan korban hilang masih dalam proses pendataan,” ujar Ahmadi.