Puluhan warga yang berasal dari Desa Korleko dan Desa Korleko Selatan, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), membakar alat berat dan gazebo di lokasi galian C, Desa Kalijaga Timur, Kecamatan Aikmel, pada Jumat (6/6/2025) malam.
Mereka melampiaskan kekecewaan terhadap perusahaan tambang galian C yang beroperasi di sana. Pasalnya, limbah tambang yang dibuang ke saluran irigasi membuat aliran air kee lahan pertanian menjadi keruh dan berlumpur.
“Sebenarnya masyarakat sudah bosan, apalagi beberapa tambang selama ini kami sering menangkap basah para operator alat berat membuang limbah langsung ke sungai,” ujar Saparwadi, perangkat Desa Korleko, saat dikonfirmasi infoBali, Sabtu (7/6/2025).
Selain itu, menurut Saparwadi, warga juga kesal karena jam operasional aktivitas penambangan tersebut dilakukan di luar jam yang telah ditentukan. “Mereka juga kedapatan beroperasi selama 24 jam, pengangkutan hasil tambang sampai tengah malam,” ujarnya.
Saparwadi mengungkapkan sebelumnya para pekerja tambang galian C berjanji untuk tidak membuang limbah ke aliran sungai. Caranya dengan membuat kolam endapan untuk menyaring limbah hasil tambang. Nyatanya, janji tersebut dilanggar sehingga membuat warga bereaksi dengan membakar alat berat.
“Sebelumnya para penjaga di lokasi tambang memberikan jaminan kalau kedapatan lagi membuang limbah, mereka siap menerima risiko basecamp dan alat berat mereka dibakar, itulah sebabnya tadi malam masyarakat turun ke lokasi,” terangnya.
Kepala Seksi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman membenarkan kejadian pembakaran alat berat dan fasilitas galian C tersebut. Kasus itu sudah dilaporkan oleh pemilik alat berat.
“Tadi siang pemilik alat berat dan yang punya lahan galian C sudah melaporkan ke Reserse Kriminal Polres Lombok Timur,” pungkas Nikolas.