Puluhan Kader PSI di Buleleng Mundur

Posted on

Pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I Nyoman Subanda, memprediksi nasib Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pulau Dewata akan stagnan. Hal itu menyusul mundurnya puluhan kader PSI di Buleleng, Bali.

Subanda menjelaskan kultur politik masyarakat Bali cenderung tidak banyak improvisasi. Menurutnya, sejak dulu sebagian masyarakat Bali sudah nyaman dengan satu partai dan tidak begitu tertarik dengan kehadiran partai baru.

“Istilahnya malas pindah partai. Kalau sudah A ya A. B ya B,” ujar Subanda kepada infoBali, Selasa (6/5/2025).

Subanda menilai pengunduran diri para kader PSI di Buleleng terjadi karena ikatan ideologi partai yang dipimpin anak Joko Widodo, Kaesang Pangarep, itu belum kuat. Padahal, dia berujar, partai politik bisa bertahan jika struktur organisasi dan ide serta gagasan yang ditawarkan kuat.

“Di negara manapun, dalam struktur partai para kader anggota menitipkan ide dan gagasan untuk kemajuan negara. Saya melihat fenomena di Buleleng itu karena akar ideologi belum kuat,” imbuh Subanda.

Selain itu, Subanda menduga ikatan anggota dalam tubuh partai bukan lagi untuk memperjuangkan ide maupun gagasan. Melainkan ada tujuan tertentu.

“Ditambah lagi dengan terpilihnya Kaesang Pangarep yang notabene anak Presiden Jokowi sebagai ketua umum sebelum Pemilu 2024. PSI kemudian ditengarai partai yang haus akan kekuasaan,” imbuhnya.

Subanda lantas menyinggung awal lahirnya PSI yang dicitrakan sebagai partai anak muda dengan idealisme kuat. Pada tahun-tahun awal berdiri, dia melanjutkan, kehadiran PSI itu relatif mendapat respons positif dari masyarakat.

“PSI saya lihat akan mengambil momen besar dalam pemilu kemarin. Namun, hasilnya tidak sesuai ekspektasi karena respons publik cenderung minim,” pungkasnya.

Sebelumnya, puluhan kader PSI di Kabupaten Buleleng, Bali, kompak mengundurkan diri. Mereka merupakan pengurus partai dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) atau kabupaten dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau kecamatan se-Kabupaten Buleleng.

“Alasan saya mundur memang ingin istirahat,” ungkap Komang Subrata Jaya yang mengundurkan diri sebagai Ketua DPD PSI Kabupaten Buleleng, Jumat (2/5/2025).

Subrata mengatakan aktivitasnya selama menjadi pengurus PSI telah menyita banyak waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Setelah tak lagi menjadi kader PSI, ia akan fokus mengurus keluarga, bisnis, dan pekerjaan.

“Saya istirahat karena pekerjaan politik juga lumayan banyak menyita waktu, pikiran, dan materi. Harus mencari anggota, kemudian verifikasi, memastikan kepengurusan sembilan kecamatan solid dan bergerak itu sangat berat. Keluarga, bisnis, pekerjaan, terbengkalai jadinya,” imbuh Subrata.

Sebelumnya, I Nengah Yasa Adi Susanto juga terlebih dahulu mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPW PSI Bali. Adi mundur dari jabatannya karena ingin fokus sebagai ketua salah satu yayasan pendidikan dan fokus mengelola bisnisnya.

Puluhan Kader PSI di Buleleng Mundur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *