Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, serius menggarap industri garam di Rote Ndao. Proyek industri garam yang berada di Kecamatan Rote Timur dengan luasan mencapai 1.000 hektare (Ha) itu dibiayai sepenuhnya oleh KKP Rp 1 triliun.
“Ini on progress akan dibangun di Rote Timur, sudah oke dan saya sudah ditelepon juga dari Jakarta, tahun ini sudah bisa berjalan,” ujar Laka Lena, Rabu (4/5/2025).
Selain Rote Ndao, Sabu Raijua juga tengah dilirik oleh KKP. Sementara Malaka dan Sumba Timur juga akan ada investasi dari investor asing.
“Malaka, Kabupaten Kupang, Sumba Timur, itu investasi asing yang masuk. Sabu dan Rote ini yang pemerintah, yang dari kementerian itu. Tetapi, yang lain itu dana swasta, baik dalam dan luar negeri,” jelas politikus Partai Golkar ini.
Laka Lena berharap investasi ini terus terealisasi agar masyarakat dapat berperan serta dengan wajib menjaga kelestarian lingkungan.
Laka Lena menuturkan telah mendampingi Menteri KP, Sakti Wahyu Trenggono, meninjau lokasi pembangunan Integrated Shrimp Farming (ISF) Waingapu di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur. Menurut Laka Lena, Sakti mengatakan udang selama ini menjadi komoditas unggulan ekspor produk perikanan Indonesia di pasar global.
“Untuk itu pembangunan tambak terintegrasi di Waingapu serta Kebumen merupakan penyokong peningkatan produksi udang nasional, sekaligus ikhtiar menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu dunia,” kata Laka Lena, mengutip kata Sakti Wahyu Trenggono.
Luas lahan lokasi tambak udang di Waingapu mencapai 2.085 Ha dengan area produksi 448 Ha. “Luasan tambak udang ini nantinya akan dibangun kolam sebanyak 1.792 petak dan mampu menyerap tenaga kerja lokal sekitar 2.671 orang untuk kebutuhan di hulu hingga hilir,” klaim Laka Lena.
Proyek ISF Waingapu memakan dana APBN lebih dari Rp 7,5 triliun. Laka Lena yakin proyek ISF Waingapu bisa segera di-ground breaking. Modeling tambak udang ini dibangun dengan menerapkan Good Aquaculture Practices (GAP) dari hulu ke hilir dalam satu pengelolaan.
“Pada setiap proses yang dilakukan akan menerapkan prinsip eco-efficiency dan mengedepankan pelestarian sumberdaya alam, pengendalian dampak kerusakan lingkungan hidup, serta melibatkan masyarakat setempat,” urai Laka Lena.
Selain ke Sumba Timur, Sakti juga mengunjungi Manggarai Barat, tepatnya di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Desa di pesisir ini merupakan salah satu lokasi potensial pelaksanaan program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP)
“Dari 100 titik rencana pembangunan tahap awal di tahun 2025,” terang Laka Lena.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.