Warga Dusun Bangket Dalem, Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat, menanam pohon pisang di tengah jalan. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes karena jalan rusak tak kunjung diperbaiki.
Salah seorang warga, Gufron, mengatakan aksi tersebut dilatarbelakangi kekecewaan masyarakat. Jalan yang menjadi akses menuju bypass itu sudah bertahun-tahun rusak, namun belum juga mendapat perhatian pemerintah.
“Sudah lama (jalan) ini tidak diperbaiki, makanya warga protes terus nanam pohon pisang,” ujarnya saat ditemui infoBali di lokasi, Senin (15/9/2025).
Menurut Gufron, pemerintah sempat menjanjikan perbaikan, tetapi hingga kini belum ada realisasi. Warga bahkan kerap bergotong royong menambal jalan yang rusak agar bisa digunakan sementara.
“Kadang warga inisiatif perbaiki sendiri, patungan dan sebagainya, untuk memperbaiki jalan tersebut secara mandiri,” jelasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan seorang pemilik warung di dekat lokasi. Ia menyebut jalan tersebut kerap tergenang banjir ketika hujan deras, bahkan air bisa masuk ke warung miliknya.
“Sampai naik airnya ini ke warung kita kalau banjir,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi jalan berlubang juga membahayakan pengguna jalan. Sudah banyak pengendara terjatuh akibat lubang di jalan itu.
“Banyak orang jatuh kalau lewat sini, entah sudah berapa kali kejadian. Pokoknya sudah sering sekali,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha, menegaskan jalan tersebut berstatus jalan provinsi. Ia menyebut sudah menyampaikan aspirasi warga langsung kepada Gubernur NTB.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Itu kan jalan provinsi, saya sudah sampaikan langsung ke Pak Gubernur, tadi. Katanya sudah ada petugas yang turun langsung survei,” tegasnya.
Adha menambahkan, hasil komunikasi dengan Gubernur NTB menyebut perbaikan jalan direncanakan pada 2026. Perbaikan akan mencakup pembangunan drainase, badan jalan, hingga pengaspalan.
“Hasil komunikasi dengan Pak Gubernur, insyaallah akan dilakukan perbaikan drainase terlebih dahulu, karena itu yang menjadi penyebab terjadinya banjir,” pungkasnya.
Ia menambahkan, kondisi jalan berlubang juga membahayakan pengguna jalan. Sudah banyak pengendara terjatuh akibat lubang di jalan itu.
“Banyak orang jatuh kalau lewat sini, entah sudah berapa kali kejadian. Pokoknya sudah sering sekali,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha, menegaskan jalan tersebut berstatus jalan provinsi. Ia menyebut sudah menyampaikan aspirasi warga langsung kepada Gubernur NTB.
“Itu kan jalan provinsi, saya sudah sampaikan langsung ke Pak Gubernur, tadi. Katanya sudah ada petugas yang turun langsung survei,” tegasnya.
Adha menambahkan, hasil komunikasi dengan Gubernur NTB menyebut perbaikan jalan direncanakan pada 2026. Perbaikan akan mencakup pembangunan drainase, badan jalan, hingga pengaspalan.
“Hasil komunikasi dengan Pak Gubernur, insyaallah akan dilakukan perbaikan drainase terlebih dahulu, karena itu yang menjadi penyebab terjadinya banjir,” pungkasnya.