Sebanyak 28 duta besar (dubes) negara tetangga singgah ke sejumlah titik di Nusa Tenggara Barat (NTB). Mulai dari Kota Mataram, Lombok Barat, hingga Lombok Tengah. Mereka datang ke Bumi Gora -sebutan Mataram- dalam rangka kegiatan ‘Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025’ di Eks Pelabuhan Ampenan, Kota Mataram.
“Mudah-mudahan dari kegiatan ini, destinasi wisata yang ada di Lombok bisa menambah banyak kunjungan (turis),” kata Staf Ahli Kementerian Luar Negeri Bidang Sosial Budaya, Heru Subolo, saat diwawancarai di Eks Pelabuhan Ampenan, Kota Mataram, Jumat (9/5/2025).
Puluhan dubes yang hadir di antaranya dubes dari Inggris, Prancis, Swiss, Italia, Jerman, Rusia, Belanda, Belgia, Amerika Serikat, New Zealand, dan masih banyak lagi. Heru menjelaskan kegiatan hari ini mendapat respons positif dari 38 dubes negara tetangga. Menurutnya, para perwakilan dubes mengagumi peninggalan budaya Lombok, apalagi dengan keramahtamahan warga.
“Mudah-mudahan ke depannya akan ada kunjungan yang bisa menjembatani langkah (kerja sama), seperti ekonomi, pariwisata, budaya, dan lain sebagainya,” harap Heru.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Cahya Samudra, menjelaskan kunjungan perwakilan dubes di Eks Pelabuhan Ampenan hari ini, Pemkot Mataram menonjolkan arti keberagaman. Sebab, Eks Pelabuhan Ampenan menjadi pintu masuk sejarah modern di Pulau Lombok, sehingga akulturasi tinggi.
“Pada saat penyambutan, kami tampilkan barongsai, ini sebagai simbol keberagaman dari Kota Tua Ampenan,” katanya, Jumat.
Selain menampilkan sisi keberagaman, Cahya menuturkan Pemkot Mataram juga memperkenalkan berbagai macam jajanan pasar. Seperti putu cawan, lemper, dan talam.
“Harapan kami, dari brosur yang kami titipkan tadi, perwakilan dubes yang datang hari ini bisa memperkenalkan destinasi wisata di Mataram. Kami butuh promosi dan ini jadi momen besar,” tandas Cahya.
Dubes Austria Terpukau dengan Bekas Bank Belanda
Dubes Austria, Teresa, terpukau dengan bekas bangunan Bank Belanda yang masih berdiri kokoh di dalam kawasan Eks Pelabuhan Ampenan. “Ini menarik sekali, bangunan Bank Belanda ini masih ada. Kelihatannya sudah tua,” kata Teresa saat berkeliling di kawasan Eks Pelabuhan Ampenan, Jumat.
Dari pantauan infoBali di lokasi, bangunan bekas Bank Belanda itu berada di bagian barat kawasan Eks Pelabuhan. Luas bangunannya tidak begitu besar. Tapi kesan kokoh dari bangunan tersebut masih terlihat, meski rerumputan panjang menghiasi bagian luar dan dalam bangunan.
“Saya suka sejarah, jadi suka lihat (bangunan yang punya nilai sejarah),” jelas Teresa, dengan logat bahasa Indonesia yang cukup fasih.
Dia senang bisa melihat salah satu bangunan bersejarah milik Belanda yang tidak rusak dimakan waktu. Tak hanya itu, perempuan yang pernah tinggal di Indonesia selama tiga tahun ini juga bercerita bahwa jajanan tradisional khas Kota Mataram sangatlah enak.
“Jajanannya enak-enak, saya suka sekali (jajan putu cawan dan talam),” bebernya sumringah.