Program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana Pemprov Bali Minim Pendaftar

Posted on

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bakal memperluas jangkauan penerima program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) pada 2026. Kebijakan ini diambil setelah evaluasi pelaksanaan program tahun ini yang dinilai belum maksimal menjangkau mahasiswa di desa-desa.

Gubernur Bali Wayan Koster mengungkapkan keterbatasan waktu sosialisasi mengakibatkan program beasiswa SKSS tahun ini minim pendaftar. Jumlah pendaftar program beasiswa ini hanya 1.450 orang dari target awal sebanyak 3.000 pendaftar.

“Karena waktunya singkat, sosialisasi belum bisa menjangkau sampai ke desa-desa,” ujar Koster seusai Penyerahan Program Satu Keluarga Satu Sarjana di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Selasa (23/12/2025).

Koster mengungkapkan sebagian peserta yang terdaftar juga tercatat sebagai penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Menurutnya, banyak pendaftar beasiswa SKSS yang dialihkan ke program KIP-K karena memberikan manfaat lebih besar, termasuk bantuan biaya hidup dan uang kuliah dengan nominal yang relatif lebih tinggi. Walhasil, penerima beasiswa SKSS tahun ini hanya sekitar 500 orang.

Pemprov Bali, Koster berujar, akan melakukan sosialisasi lebih gencar agar program beasiswa SKSS dapat menjangkau hingga ke desa-desa pada 2026. Selain itu, syarat penerima beasiswa juga akan dibuat lebih fleksibel agar lebih banyak mahasiswa mengikuti program tersebut.

“Dibuat lebih fleksibel, tidak satu keluarga satu sarjana. Jadi sekarang misalnya sudah ada sarjana dalam keluarganya, tapi sumbernya lain yang dari Provinsi nambah satu,” jelas Koster.

Koster juga memastikan kuota penerima beasiswa SKSS pada 2026 akan bertambah. Hanya saja, jumlah pastinya masih dalam tahap perumusan.

Sejauh ini, Pemprov Bali telah bekerja sama dengan 26 perguruan tinggi negeri dan swasta di Bali terkait beasiswa SKSS tersebut. Koster menegaskan seluruh penerima beasiswa SKSS telah melalui proses verifikasi untuk memastikan bantuan tepat sasaran.

“Ini baru pertama di Indonesia, PTN berkontribusi memberikan kebijakan khusus untuk uang kuliah tunggal,” pungkasnya.