Masyarakat Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tinggal di pesisir diminta untuk selalu waspada. Sebab, pesisir Mataram diprediksi berpotensi dilanda banjir rob dalam sepekan ke depan.
Potensi banjir rob itu sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Zainuddin Abdul Madjid (ZAM). BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk masyarakat di pesisir Mataram dan Bima pada 7-13 September 2025.
“Saya sudah kumpulkan semua OPD yang terkait dengan situasi kebencanaan, ini untuk mengantisipasi potensi rob yang mungkin terjadi di wilayah pesisir, khususnya di Ampenan dan Sekarbela,” kata Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, saat diwawancarai di kantornya, Senin (8/9/2025).
Pemkot Mataram tengah merancang segala persiapan untuk meminimalisasi bencana akibat banjir rob sepekan ke depan. Gelombang laut diperkirakan mengalami kenaikan akibat corn moon atau bulan jagung karena ada gravitasi matahari dan bulan. “Itu yang kami antisipasi untuk mempersiapkan. (Nanti akan) ada peralatan (posko) dan dapur umum,” beber Mohan.
Sementara itu, BMKG ZAM mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mengantisipasi dampak dari pasang laut maksimum. Mengingat, fenomena ini dipengaruhi oleh gravitasi bulan dan matahari.
Ketinggian gelombang untuk wilayah Lombok Barat dan sekitarnya diperkirakan akan mencapai 4-6 meter dengan maksimum lebih dari 1,8 meter pada pukul 01.00-12.00 Wita.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
BMKG memprediksi ada sejumlah wilayah pesisir yang berisiko di pesisir Lombok, antara lain Ampenan, Sekarbela, Gerung, Lembar, Pemenang, Jerowaru hingga Labuan Lombok. Sedangkan untuk wilayah pesisir Sumbawa, yakni Palibelo, Woha, Bolo, Labuhan Badas, Langgudu, Soromandi, Sape, Hu’u, Asakota, dan Rasanae Barat.