Polisi telah meminta klarifikasi terhadap dua orang yang diduga menipu dua wisatawan mancanegara di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya yakni sopir berinisial H dan seorang pria yang disebut sebagai tour guide.
Keduanya dilepas setelah menjalani klarifikasi di Polres Manggarai Barat, Minggu (20/7/2025) malam. Polisi berencana menempuh jalur mediasi untuk menyelesaikan dugaan penipuan yang dialami wisatawan asing tersebut.
Korban dalam kasus ini adalah Mattew Daniel Lambden (35) asal Inggris dan rekannya asal Filipina. Mattew diketahui mendatangi SPKT Polres Manggarai Barat pada Minggu malam untuk menyampaikan pengaduan terkait peristiwa yang dialaminya.
“Rencana mediasi,” kata Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, Senin (21/7/2025).
Hingga Senin sore, polisi belum dapat membangun komunikasi dengan Mattew terkait rencana mediasi. Menurut Lufthi, korban sedang melakukan perjalanan wisata.
“Masih nge-trip. Nanti coba (komunikasikan untuk mediasi),” ujar Lufthi.
Ia menegaskan, proses hukum terhadap terduga pelaku belum bisa dilakukan jika mediasi ditolak. Hal ini karena Mattew hanya mengajukan pengaduan, bukan laporan resmi ke polisi.
“Hanya mengadu lalu pulang,” jelasnya.
Terkait hasil klarifikasi, Lufthi menyebut H dan rekannya membantah pengakuan Mattew. “Versi mereka sendiri,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Mattew dan rekannya mengaku menjadi korban dugaan penipuan oleh sopir di Labuan Bajo. Mereka harus menyeberang laut menggunakan rakit styrofoam setelah dijanjikan bisa snorkeling di tempat eksotis.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/7/2025). Kejadian bermula saat Mattew dan temannya mencari spot snorkeling di sekitar Labuan Bajo. Mereka sebenarnya telah memesan trip snorkeling ke Taman Nasional Komodo, namun kemudian mencari alternatif lain melalui grup Facebook.
Postingan Mattew ditanggapi oleh pria berinisial H, yang menawarkan trip snorkeling ke Nuca Molas atau Pulau Mules. Lokasi ini berjarak sekitar empat jam perjalanan darat dari Labuan Bajo dan dilanjutkan dengan naik perahu.
Padahal, Mattew awalnya ingin snorkeling di Pulau Kanawa yang hanya 20 menit dari Labuan Bajo. Namun H meyakinkannya bahwa Nuca Molas memiliki spot snorkeling yang lebih baik.
“Kami rencananya mau pergi snorkeling di tempat yang baik karena kami sebelumnya booking ke Komodo, jadi saya posting ke Facebook, mungkin ada yang bisa antar kami ke tempat yang baik untuk snorkeling. H koment bilang dia bisa bawa kami ke pulau yang baik untuk snorkeling. Dia promosi ada tempat yang bagus untuk snorkeling, pulau yang indah namanya Nuca Molas,” ungkap Mattew seusai membuat laporan di Polres Manggarai Barat.
Setibanya di lokasi penyeberangan, Mattew dan rekannya diminta naik rakit styrofoam berukuran sekitar 1×2 meter untuk menyeberang ke perahu. Rakit itu didayung secara manual selama 10 menit. Mattew sempat merekam momen tersebut.
Setelah naik perahu yang disebut dalam kondisi rusak dan bermasalah dengan mesin, mereka akhirnya tiba di Nuca Molas. Namun, lokasi tersebut ternyata tidak memiliki spot snorkeling seperti yang dijanjikan.
“Sampai di sana ternyata tidak ada snorkeling spot seperti yang dijanjikan, lalu antar kami pulang,” katanya.
Mattew mengaku telah membayar Rp 2 juta kepada H untuk trip tersebut. “Lalu saya bayar dia Rp juta untuk trip tersebut,” ujarnya.