Polisi bakal menyelidiki kasus penipuan panggilan spam dari nomor telepon yang diawali 0899. Kasus teror panggilan spam yang menyasar sejumlah mahasiswa Universitas Udayana (Unud) itu sudah dilaporkan ke Polda Bali.
“Kasus penipuan online dari mahasiswa Universitas Udayana dilaporkan pada 10 Juni 2025,” kata Kasubdit Penmas Polda Bali, AKBP Ketut Eka Jaya, dalam keterangannya kepada infoBali, Minggu (15/6/2025).
Eka menjelaskan penyidik Polda Bali masih memproses administrasi untuk memulai penyidikannya. “Sekarang masih tahap membuat mindik (administrasi penyidikan) untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut,” imbuhnya.
Menurut Eka, mindik dilakukan untuk menentukan ada atau tidaknya perbuatan pidana dari kasus yang dilaporkan. Polisi belum dapat memastikan dari mana penipu via telepon itu beraksi karena masih tahap mindik.
“Belum. Masih akan diselidiki,” kata Eka singkat.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Unud menjadi korban panggilan spam dari nomor yang diawali 0899. Penelpon misterius berkedok sebagai anggota kepolisian itu bahkan menipu salah satu korban berinisial DS hingga mengalami kerugian Rp 141 juta.
Dugaan penipuan itu berawal saat DS menerima telepon dari nomor tak dikenal pada 10 Juni 2025. Penelepon memperkenalkan diri sebagai anggota Polda Sumatera Utara, biro keuangan Surabaya. Ia menyebutkan nama dan NIK DS dengan tepat dan menuduhnya terlibat dalam kasus pencucian uang.
Peristiwa itu diungkapkan AS, salah satu teman dekat korban yang mendampingi selama kejadian berlangsung. DS yang masih diselimuti trauma mendalam hingga kini bahkan enggan berkomunikasi dengan orang lain.
Belakangan, Universitas Udayana (Unud) buka suara terkait teror panggilan spam dari nomor berawalan 0899 ke puluhan mahasiswa itu. Ketua Unit Komunikasi Publik Unud Dewi Pascarani mengakui adanya indikasi kebocoran data dari salah satu website kampus.
“Sampai saat ini penelusuran masih terus dilakukan. Informasi kebocoran data yang beredar terindikasi berasal dari salah satu website universitas,” ujar Dewi, Sabtu (14/6/2025).
Dewi menambahkan timnya sudah bergerak mengidentifikasi masalah ini sejak Jumat (13/6/2025) dan mengambil tindakan secepatnya demi mencegah kebocoran data lebih lanjut. Ia mengimbau kepada seluruh mahasiswa agar lebih berhati-hati terhadap pihak-pihak yang mengatasnamakan Unud.
“Kami mengimbau agar mahasiswa lebih berhati-hati terhadap bentuk penipuan apapun yang mengatasnamakan Universitas Udayana. Seluruh mahasiswa dan civitas akademika Unud agar mengakses informasi dari sumber dan kanal resmi milik Universitas Udayana,” imbuhnya.