PMI Asal Jembrana Meninggal di Jepang, Sempat Jadi Pekerja Ilegal

Posted on

Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, Bali, Ni Kadek Ari Dwi Riyandini (24), meninggal dunia di Jepang. Perempuan asal Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, itu mengembuskan napas terakhir akibat komplikasi penyakit.

Kadek Ari awalnya berangkat ke Jepang pada 2022 melalui jalur resmi dengan kontrak kerja selama tiga tahun dan visa kategori Technical Intern Training. Namun belum genap dua tahun, Kadek Ari memutuskan kabur dari tempat kerja dan menjadi pekerja unprosedural (ilegal) di sektor pertanian di Prefektur Ibaraki, Jepang.

Setelah menjadi pekerja ilegal, kondisi kesehatan Kadek Ari mulai menurun. Kadek Ari disebut menderita sakit asam lambung yang kemudian berkembang menjadi komplikasi. Karena berstatus ilegal, Kadek Ari tidak memiliki asuransi atau jaminan kesehatan, sehingga kesulitan mendapatkan perawatan medis yang memadai.

“Korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk cek kesehatan, tapi karena biaya mahal dan tidak ada yang menanggung, hanya bisa dilakukan pemeriksaan seadanya,” ungkap Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinaskerperin Jembrana, I Putu Agus Arimbawa, dikonfirmasi infoBali, Minggu (25/5/2025).

Kadek Ari mengembuskan napas terakhir pada Minggu pukul 00.20 waktu setempat. Sebelumnya, keluarga sempat menerima kabar bahwa ia dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tengah mendapatkan penanganan medis.

“Kami mendapatkan informasi korban sudah meninggal itu pagi tadi. Selanjutnya kami sudah berkoordinasi dengan BP3MI Bali untuk proses pemulangan korban. Kami dari pemerintah daerah akan berusaha untuk membantu proses pemulangan warga kami,” tegas Arimbawa.

Pihak keluarga tengah menggalang donasi dari rekan-rekan Kadek Ari yang bekerja di Jepang guna memulangkan jenazah ke Bali. Karena statusnya unprosedural, proses pemulangan diperkirakan akan memakan waktu lebih lama dari biasanya.

“Untuk PMI unprosedural, biasanya proses pemulangan bisa memakan waktu hingga satu bulan. Selama bekerja, menurut informasi keluarga, Kadek Ari tidak pernah mengalami kekerasan fisik di tempat kerjanya,” tandas Arimbawa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *