PLN UID Bali memantau sistem kelistrikan di 57 titik gereja dan 16 titik perayaan Tahun Baru yang tersebar di wilayah Bali. Pemantauan ini dilakukan selama masa siaga kelistrikan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang berlangsung mulai 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali I Wayan Eka Susana mengatakan selama masa siaga tersebut pihaknya menyiagakan sekitar 1.100 personel. Khusus di gereja dan lokasi perayaan Tahun Baru, pengamanan dilakukan oleh dua personel di setiap titik yang bergerak secara mobile.
“(Beban puncak) tertinggi diprediksi 1.260 MW dan nanti kemungkinan (terjadi) saat Natal. Beban puncak yang pernah terjadi 1.268 MW dan terjadi 15 Oktober 2025. Sementara daya mampu kelistrikan Bali 1.446 MW,” sebut dia di Renon, Denpasar, Bali pada Selasa (23/12/2025).
Menurut Eka, dengan proyeksi beban puncak dan daya mampu kelistrikan Bali saat ini, terdapat selisih sekitar 160 MW hingga 200 MW. Selisih tersebut menunjukkan sistem kelistrikan Bali dalam kondisi aman, dengan pengamanan difokuskan pada titik-titik yang telah ditentukan selama Nataru.
Selain kesiapan sistem kelistrikan, PLN juga memastikan dukungan infrastruktur kendaraan listrik tetap optimal.
“Sementara jumlah SPKLU saat ini ada di 156 lokasi dengan 227 unit yang tersebar seluruh Bali. Jadi, kalau melihat peta Pulau Bali, itu sebenarnya sudah tercover semua oleh SPKLU,” tuturnya.
Eka meyakini dengan berbagai persiapan tersebut, kondisi kelistrikan di Bali selama perayaan Natal dan Tahun Baru akan berjalan dengan baik. Ia juga berharap adanya peran serta masyarakat apabila terjadi gangguan kelistrikan.
Menurutnya, masyarakat yang mengalami atau menemukan kendala kelistrikan dapat segera menghubungi PLN, baik melalui aplikasi PLN Mobile maupun call center PLN.






