Pilu Bocah Digigit Ular Weling: Sempat Dirawat, Kejang, lalu Meninggal

Posted on

Rafa (11), bocah asal Pekalongan, mengembuskan napas terakhir. Ia meninggal dunia setelah sempat mengalami kejang dan menjalani perawatan selama sebulan akibat digigit ular weling.

Nggih, leres (betul), pasien R sudah dinyatakan meninggal tadi pagi jam 00.32 WIB. Menurut tim medis jaga malam,” kata Pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, dilansir infoJateng, Minggu (20/7/2025).

Aditya mengatakan keluarga Rafa sudah menerima penjelasan mengenai kabar duka tersebut. Sebelumnya, dia mengungkapkan kondisi Rafa sempat memburuk. Sejak didatangkan ke RSUP Dr Kariadi pada Rabu (9/7) lalu, kondisi Rafa sudah mengalami penurunan hingga akhirnya meninggal.

“Iya (kondisinya memburuk). Memang ketika dihantarkan ke IGD tanggal 9 Juli 2025 memang sudah perburukan kesehatan,” imbuhnya.

Rafa mengalami kejang seusai penanganan awal hingga menjalani perawatan selama sebulan. Awalnya, Rafa dibawa ke RSUD Kajen, Kabupaten Pekalongan, untuk mendapat penanganan pada 16 Juni 2025. Namun, keluarga Rafa dipulangkan seusai penanganan.

Belum sampai di rumah, Rafa mengalami kejang-kejang. Pihak keluarga langsung melarikan korban ke rumah sakit swasta guna dilakukan penanganan medis.

Kabar mengenai kondisi sang bocah pun viral setelah diunggah di media sosial, salah satunya oleh akun Facebook @pekalonganINFO. Kuasa hukum pihak keluarga, Imam Maliki, menjelaskan kronologi dugaan salah diagnosis hingga salah penanganan pertama dan mengakibatkan pasien kritis.

“Dari keterangan pihak keluarga ke kita, kronologi awal pada Senin (16/6), pukul 04.00 WIB. Yang mana, Adik Rafa sedang tidur. Ibunya kaget, karena ular melewatinya, kemudian ular menggigit anaknya,” kata Imam, Selasa (24/6/2025).

Belakangan diketahui bahwa bocah itu digigit ular weling. Ular tersebut, dikatakan Imam, diduga terjatuh dari plafon rumahnya dan langsung menggigit korban.

Pihak RSUD Kajen pun telah buka suara. Kepala bidang keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto, menjelaskan kronologi kejadian kasus tersebut. Dia mengatakan kejadian itu bermula pada Senin, 16 Juni 2025, saat mendapat laporan soal bocah digigit ular.

“Ya, baik, benar. Jadi memang pada tanggal 16 Juni, jam 5 pagi itu, kami menerima pasien atas nama R itu diduga ada gigitan ular,” kata Dwi melalui pernyataan resminya yang diterima infoJateng, Rabu (25/6).

Kemudian, pasien menjalani anamnese, pemeriksaan fisik di titik-titik yang diduga digigit, kemudian dilakukan pembersihan luka. Luka yang terlihat begitu samar.

“Apakah memang benar ada luka gigitan. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan, ada luka samar satu titik luka samar itu di bagian kaki bagian kanan kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang laporan darah lengkap, darah rutin dan dilakukan observasi, pasien dilakukan observasi selama 2 jam di IGD,” jelas Dwi.

Setelah dilakukan observasi, pihaknya melihat hasil laborat dalam batas normal. Pasien diperbolehkan pulang, tetapi sebelumnya pihak RSUD memberikan edukasi ke pihak keluarga terkait kondisi pasien.

“Memang diberikan edukasi. Apabila memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung dibawa ke IGD. Itu, dokter sudah memberikan penjelasan, sudah melakukan sesuai dengan prosedur, dan juga nakes yang lain juga sudah memberikan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada di kami,” ungkapnya.

Rafa kemudian dirawat di RSUP DR Kariadi, Semarang. Rafa pun dirawat secara intensif.

Namun, sebulan dirawat, Rafa juga belum siuman. Pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, mengatakan kondisi Rafa tak kunjung membaik.

“Hari ini kami belum menerima informasi perkembangan terbaru. Namun terakhir, kemarin, dari dokter penanggung jawab di PICU (pediatric intensive care unit) menyebutkan kondisinya masih buruk, masih belum sadar,” kata Aditya, Rabu (17/7/2025).

Aditya menjelaskan, Rafa saat ini dirawat intensif di ruang PICU. Kondisi kesehatan bocah tersebut belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Kami dari tim medis RSUP Dr Kariadi, dari DPJP juga tetap berusaha maksimal untuk menstabilkan kondisi kesehatan pasien, walaupun sampai sekarang masih terkode kesadarannya masih menurun,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di infoJateng. Baca selengkapnya

Sempat Kejang

RSUD Kajen Sebut Luka Gigitan Samar

Dirawat Sebulan di RSUP DR Kariadi

Gambar ilustrasi

Pihak RSUD Kajen pun telah buka suara. Kepala bidang keperawatan RSUD Kajen, Dwi Harto, menjelaskan kronologi kejadian kasus tersebut. Dia mengatakan kejadian itu bermula pada Senin, 16 Juni 2025, saat mendapat laporan soal bocah digigit ular.

“Ya, baik, benar. Jadi memang pada tanggal 16 Juni, jam 5 pagi itu, kami menerima pasien atas nama R itu diduga ada gigitan ular,” kata Dwi melalui pernyataan resminya yang diterima infoJateng, Rabu (25/6).

Kemudian, pasien menjalani anamnese, pemeriksaan fisik di titik-titik yang diduga digigit, kemudian dilakukan pembersihan luka. Luka yang terlihat begitu samar.

“Apakah memang benar ada luka gigitan. Kemudian, setelah dilakukan pemeriksaan, ada luka samar satu titik luka samar itu di bagian kaki bagian kanan kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang laporan darah lengkap, darah rutin dan dilakukan observasi, pasien dilakukan observasi selama 2 jam di IGD,” jelas Dwi.

Setelah dilakukan observasi, pihaknya melihat hasil laborat dalam batas normal. Pasien diperbolehkan pulang, tetapi sebelumnya pihak RSUD memberikan edukasi ke pihak keluarga terkait kondisi pasien.

“Memang diberikan edukasi. Apabila memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung dibawa ke IGD. Itu, dokter sudah memberikan penjelasan, sudah melakukan sesuai dengan prosedur, dan juga nakes yang lain juga sudah memberikan perawatan sesuai dengan prosedur yang ada di kami,” ungkapnya.

Rafa kemudian dirawat di RSUP DR Kariadi, Semarang. Rafa pun dirawat secara intensif.

Namun, sebulan dirawat, Rafa juga belum siuman. Pejabat Humas RSUP Dr Kariadi, Aditya Kandu Warenda, mengatakan kondisi Rafa tak kunjung membaik.

“Hari ini kami belum menerima informasi perkembangan terbaru. Namun terakhir, kemarin, dari dokter penanggung jawab di PICU (pediatric intensive care unit) menyebutkan kondisinya masih buruk, masih belum sadar,” kata Aditya, Rabu (17/7/2025).

Aditya menjelaskan, Rafa saat ini dirawat intensif di ruang PICU. Kondisi kesehatan bocah tersebut belum menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Kami dari tim medis RSUP Dr Kariadi, dari DPJP juga tetap berusaha maksimal untuk menstabilkan kondisi kesehatan pasien, walaupun sampai sekarang masih terkode kesadarannya masih menurun,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di infoJateng. Baca selengkapnya

RSUD Kajen Sebut Luka Gigitan Samar

Dirawat Sebulan di RSUP DR Kariadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *