Pesona Nuca Molas, Spot Mirip Pulau Jurassic Park di NTT

Posted on

Labuan Bajo dikenal sebagai pintu gerbang wisata ke Taman Nasional Komodo. Namun, masih banyak destinasi lain yang tak kalah memesona di sekitarnya. Salah satunya adalah Nuca Molas, spot wisata alam yang terletak di Pulau Mules, Kecamatan Satarmese Barat, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nuca Molas menawarkan lanskap alam yang indah. Hamparan savana hijau mengelilingi gunung kecil yang menjulang di tengah pulau. Bukit-bukit hijau berpadu dengan laut biru jernih dan pasir putih, menciptakan panorama yang disebut-sebut mirip Isla Nublar, pulau fiktif dalam film Jurassic Park.

Pengunjung bisa menikmati berbagai aktivitas wisata seperti trekking ke puncak gunung kecil, menikmati matahari terbit dan terbenam, serta menyelami keindahan bawah laut lewat snorkeling.

Ketua Pokdarwis Nuca Molas, Sahrul Salam, mengatakan bahwa kawasan ini menyuguhkan wisata pantai, tour kampung, hingga wisata bahari.

“Wisata Nuca Molas tidak jauh berbeda dengan tempat-tempat wisata lain. Nuca Molas memanfaatkan keindahan alam, wisata pantai, snorkeling, sunset, sunrise, tour kampung, dan lainnya,” ujar Sahrul, Kamis (24/7/2025).

“Kegiatannya bisa snorkeling, swimming, trekking, sunsetan, dan sunrise,” lanjutnya.

Untuk mencapai Nuca Molas dari Labuan Bajo, wisatawan perlu menempuh perjalanan darat sekitar empat jam menuju pesisir Dintor, lalu melanjutkan perjalanan laut dengan kapal menuju Pulau Mules.

Namun, Sahrul mengimbau wisatawan agar selalu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Pokdarwis terkait kondisi cuaca dan keselamatan perjalanan laut.

“Khusus snorkeling kami hanya memperbolehkan jika cuaca benar-benar baik dan air laut lagi jernih,” jelasnya.
“Sebelum berkunjung ke Nuca Molas, terutama wisatawan harus konfirmasi ke pengelola terkait cuaca dan kelayakan perahu trip,” imbuhnya.

Saat ini, akses ke Pulau Mules masih bergantung pada perahu nelayan. Saat cuaca buruk, Pokdarwis melarang perjalanan demi keselamatan wisatawan.

Fasilitas di kawasan wisata Nuca Molas masih terbatas. Belum ada dermaga, sehingga wisatawan harus menggunakan rakit styrofoam (gabus) untuk naik-turun dari kapal ke daratan.

“Soal naik rakit styrofoam atau kami sering menyebutnya gabus, itu lazim dilakukan di sini, lebih khusus di pantai Dintor,” ujar Sahrul.

“Mengingat pantai Dintor penuh dengan batuan dan belum adanya tambatan perahu atau dermaga, nelayan-nelayan kami menggunakan gabus sebagai alat pengangkut dari bibir pantai menuju kapal,” sambungnya.

Selain itu, ada beberapa ketentuan yang wajib dipatuhi wisatawan. Pengunjung diwajibkan menggunakan jasa pemandu lokal, dan tidak boleh berkemah di Pulau Mules tanpa izin dari pengelola.

“Tidak diperbolehkan membawa senjata tajam, minuman beralkohol. Patuhi instruksi pemandu lokal, tidak boleh melakukan hal asusila atau melanggar norma budaya setempat, berpakaian sopan, dan lainnya,” tegas Sahrul.

Wisatawan yang berkunjung ke Nuca Molas dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp 50.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 75.000 untuk wisatawan mancanegara. Jasa pemandu lokal dikenakan tarif Rp 200.000 per grup dengan maksimal delapan orang per grup.

Akses dan Imbauan Cuaca

Fasilitas Terbatas dan Ketentuan Wisata

Tiket Masuk

Untuk mencapai Nuca Molas dari Labuan Bajo, wisatawan perlu menempuh perjalanan darat sekitar empat jam menuju pesisir Dintor, lalu melanjutkan perjalanan laut dengan kapal menuju Pulau Mules.

Namun, Sahrul mengimbau wisatawan agar selalu berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Pokdarwis terkait kondisi cuaca dan keselamatan perjalanan laut.

“Khusus snorkeling kami hanya memperbolehkan jika cuaca benar-benar baik dan air laut lagi jernih,” jelasnya.
“Sebelum berkunjung ke Nuca Molas, terutama wisatawan harus konfirmasi ke pengelola terkait cuaca dan kelayakan perahu trip,” imbuhnya.

Saat ini, akses ke Pulau Mules masih bergantung pada perahu nelayan. Saat cuaca buruk, Pokdarwis melarang perjalanan demi keselamatan wisatawan.

Fasilitas di kawasan wisata Nuca Molas masih terbatas. Belum ada dermaga, sehingga wisatawan harus menggunakan rakit styrofoam (gabus) untuk naik-turun dari kapal ke daratan.

“Soal naik rakit styrofoam atau kami sering menyebutnya gabus, itu lazim dilakukan di sini, lebih khusus di pantai Dintor,” ujar Sahrul.

“Mengingat pantai Dintor penuh dengan batuan dan belum adanya tambatan perahu atau dermaga, nelayan-nelayan kami menggunakan gabus sebagai alat pengangkut dari bibir pantai menuju kapal,” sambungnya.

Akses dan Imbauan Cuaca

Fasilitas Terbatas dan Ketentuan Wisata

Selain itu, ada beberapa ketentuan yang wajib dipatuhi wisatawan. Pengunjung diwajibkan menggunakan jasa pemandu lokal, dan tidak boleh berkemah di Pulau Mules tanpa izin dari pengelola.

“Tidak diperbolehkan membawa senjata tajam, minuman beralkohol. Patuhi instruksi pemandu lokal, tidak boleh melakukan hal asusila atau melanggar norma budaya setempat, berpakaian sopan, dan lainnya,” tegas Sahrul.

Wisatawan yang berkunjung ke Nuca Molas dikenai biaya tiket masuk sebesar Rp 50.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 75.000 untuk wisatawan mancanegara. Jasa pemandu lokal dikenakan tarif Rp 200.000 per grup dengan maksimal delapan orang per grup.

Tiket Masuk