Pertemukan 529 Buyer dari 45 Negara, Target Transaksi di BBTF 2025 Rp 7,84 T

Posted on

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2025 mempertemukan 529 buyer dari 45 negara dengan ratusan perusahaan yang bergerak di industri pariwisata. Peserta pameran dari Indonesia diikuti oleh perwakilan dari 11 provinsi, termasuk Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Tahun ini, potensial transaksi yang kami hitung (selama BBTF 2025) adalah Rp 7,84 triliun. Ada peningkatan sekitar tiga persen dari tahun lalu,” kata Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali sekaligus Ketua Pelaksana BBTF 2025 I Putu Winastra di Nusa Dua, Bali, Rabu (11/6/2025).

Winastra menjelaskan BBTF merupakan pameran perjalanan dan pariwisata yang menghubungkan buyer dari seluruh dunia dengan seller maupun peserta pameran yang telah dikurasi. Menurutnya, BBTF juga menjadi ajang untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

“Hal ini mencerminkan komitmen mendalam kami dimulai dari Bali serta menjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya. Sekaligus memposisikan Indonesia sebagai destinasi global dengan identitas yang kuat dan daya tarik jangka panjang,” imbuh Winastra.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya mengajak pelaku industri pariwisata, investor, hingga wisatawan untuk ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan dan menjaga kebudayaan Bali. Menurutnya, BBTF tidak hanya ajang promosi destinasi wisata.

“Tetapi juga menyuarakan komitmen kita terhadap pariwisata yang bertanggung jawab, menghormati lingkungan, memberdayakan masyarakat lokal, dan menjaga warisan budaya yang menjadi identitas bangsa kita,” ujar Sumarajaya.

BBTF 2025 dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Rabu. Pameran pariwisata ini akan berlangsung selama tiga hari, dari 11-13 Juni 2025.

Widiyanti mengungkapkan BBTF menjadi gerbang untuk menginspirasi para pelaku wisata hingga memperkenalkan keberagaman Bali dan Indonesia kepada dunia. Menurutnya, sektor pariwisata Bali menyumbangkan 44 persen devisa Indonesia.

Sektor pariwisata, dia berujar, juga menyumbang 66 persen pada pertumbuhan ekonomi Bali selama beberapa tahun ke belakang. Kemenpar mencatat jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Bali sepanjang tahun 2024 mencapai 6,3 juta orang. Meningkat 20,1 persen dari tahun sebelumnya.

“Sampai April 2025, Bali kedatangan 2,04 juta wisatawan asing yang menunjukkan global interest yang baik. Ini membuat Bali bukan hanya sebuah destinasi. Tetapi, tempat untuk para explorer menjelajahi kekayaan archipelago yang ada di Indonesia,” ujar Widiyanti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *