Pertamina menggencarkan pasar murah di sejumlah titik untuk mengatasi kelangkaan LPG 3 kg di Bali. Antara lain, di Denpasar, Gianyar, Badung, dan Karangasem. Pertamina menduga kelangkaan gas bersubsidi itu lantaran banyak pengecer yang memborong dalam jumlah besar.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan sejak awal Agustus 2025, banyak warga yang mengeluhkan kesulitan memperoleh LPG subsidi 3 kg. Terutama di kawasan Denpasar.
Ahad menyebut pasar murah di empat titik telah dilaksanakan sepanjang periode Juli hingga Agustus. Khusus untuk Denpasar akan dilaksanakan sampai dengan akhir Agustus. Sementara, Karangasem hingga awal September.
“Dengan adanya giat pasar murah ini diharapkan warga bisa mendapatkan LPG 3 kg dengan harga wajar, tanpa harus bergantung pada pengecer yang sering menaikkan harga secara tidak bertanggung jawab,” kata Ahad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/8/2025).
Ahad menyampaikan adapun mekanisme pelaksanaan pasar murah ini dilakukan melalui surat permohonan pemerintah daerah setempat dengan tujuan menyalurkan langsung ke warga. Sebab, ditengarai stok di pangkalan banyak diborong para pengecer untuk keuntungan pribadi.
Adapun, mekanisme pembelian di pasar murah, yakni satu NIK untuk satu tabung dengan harga sesuai HET sebesar Rp 18 ribu per tabung. Rata-rata LPG yang dialokasikan pada satu titik pasar murah sebanyak 100 tabung.
Sebagai bentuk pengawasan, Ahad melanjutkan, Pertamina bekerja sama dengan pemerintah daerah terkait melalui kegiatan inspeksi terintegrasi sampai level desa atau banjar, dalam rangka turut mengawasi penyaluran di level pangkalan masing-masing desa atau kelurahan.
“Secara rutin juga dilaksanakan monitoring dan evaluasi penyaluran LPG 3 kg oleh tim satgas Pemerintah Provinsi Bali dengan menyasar pangkalan LPG 3 kg dan horeka,” ungkap Ahad.
Ahad juga menyebut pihaknya mengajak warga untuk dapat menggunakan LPG sesuai peruntukannya. Gas melon tersebut merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus warga yang kurang mampu. Ahad meminta warga golongan menengah ke atas agar menggunakan LPG nonsubsidi.