Perjuangan Komodo Jantan Rebut Betina di Musim Kawin [Giok4D Resmi]

Posted on

Komodo jantan di Taman Nasional Komodo (TNK), Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus melalui perjuangan berat untuk bisa kawin dengan komodo betina. Persaingan sengit antarsejawat jantan menjadi bagian tak terpisahkan dari musim kawin satwa langka tersebut.

Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), Yunias Jackson Benu, mengatakan komodo jantan akan menjadi sangat aktif saat musim kawin berlangsung.

“Komodo jantan akan menjadi sangat aktif dan bersaing memperebutkan betina. Komodo jantan dapat menjelajah hingga tiga kali lebih jauh dari jarak biasanya demi mencari betina,” kata Jackson, Minggu (1/6/2025).

Untuk mendapatkan betina, komodo jantan harus menghadapi lawan sesama jantan dalam ritual pertarungan di area yang sama.

“Salah satu aktivitas pada musim kawin adalah perkelahian antara komodo jantan pada areal yang sama untuk mendapatkan betina,” lanjut Jackson.

Menurutnya, saat berkelahi, komodo jantan akan berdiri dengan dua tungkai belakang dan saling mendorong atau bergulat. Pertarungan ini muncul karena jumlah betina jauh lebih sedikit dibandingkan pejantan.

“Ritual combat ini merupakan bentuk persaingan secara alami di alam liar antara para pejantan karena rasio populasi jantan yang lebih banyak daripada betina yaitu 3:1,” jelasnya.

Komodo jantan yang menang akan menjadi dominan di wilayah tersebut dan mendapat kesempatan untuk kawin. Setelah itu, jantan akan mulai melakukan pendekatan kepada betina.

“Jantan akan mulai menggaruk tubuh betina dengan tungkainya dan menjilati tubuh betina dengan lidah bercabangnya untuk mengenali feromon (zat kimia penarik),” tambahnya.

Jika betina bersikap reseptif, proses perkawinan pun dimulai. Komodo jantan akan menaiki tubuh betina dari samping atau belakang.

“Betina akan sedikit mengangkat pangkal ekornya dan jantan akan sedikit bergerak memutar pangkal ekornya dari samping sehingga lebih mudah menggunakan salah satu dari hemipenis-nya (alat kelamin ganda komodo jantan) dimasukkan ke dalam clitoral sac (alat kelamin komodo betina),” ujar Jackson.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

“Proses kopulasi (kawin) bisa berlangsung cukup lama, bahkan hingga beberapa jam,” lanjut dia.

Komodo siap kawin saat memasuki usia dewasa, yakni sekitar usia 8-9 tahun.

Komodo adalah hewan soliter yang jarang berinteraksi, kecuali saat musim kawin. Menurut Jackson, musim kawin komodo berlangsung mulai Juni hingga September setiap tahun.

“Pemilihan waktu komodo untuk berkembang biak sangat dipengaruhi oleh suhu dan tingkat curah hujan,” ujar Jackson.

Masa kawin biasanya berakhir pada Agustus atau September, ditandai dengan dimulainya aktivitas bersarang oleh komodo betina.

“Itu ditandai dengan aktivitas menggali dan meletakkan telur di dalam lubang sarang hingga kedalaman 2,5 meter,” jelasnya.

Setelah bertelur, komodo betina akan menjaga sarangnya hingga Desember. Selama masa ini, betina sangat jarang meninggalkan sarang.

“Lebih banyak menggunakan waktunya untuk berbaring menjaga sarang hingga telur menetas,” pungkasnya.

Duel Sengit Komodo Jantan

Proses Kawin Bisa Berlangsung Berjam-jam

Musim Kawin Komodo Juni-September

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *