Tim Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Barat (NTB) memeriksa empat sopir truk yang membawa kayu ilegal dari Pulau Sumbawa. Mereka rupanya masih diamankan di DLHK NTB untuk proses pemeriksaan.
“Masih ada di kantor saya. Sopirnya kami periksa,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLHK NTB, Ahmadi, Rabu (29/10/2025).
Ahmadi menjelaskan empat truk kayu ilegal jenis rajumas atau duabanga moluccana itu rupanya ditebang secara ilegal di salah satu kawasan hutan Pulau Sumbawa.
“Ini masih kita dalami. Kayu-kayu ini akan dibawa dan dijual ke pedagang kayu di Lombok Tengah,” tegas Ahmadi.
Aktivitas pembalakan kayu secara Ilegal ini, Ahmadi berujar, memang dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Beruntungnya, aksi ini dapat dicegah oleh petugas di Lombok Timur saat membawa hasil pembalakan dari Sumbawa.
“Kadang-kadang kan ini musiman dibawa pakai truk. Untuk lokasinya masih didalami oleh petugas kami,” tegas Ahmadi.
Ahmadi memastikan keempat truk pengangkut kayu ilegal masih diamankan. Jika terbukti bersalah, keempat pembawa kayu terancam melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan serta Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Diberitakan sebelumnya, tim Penegak Hukum (Gakkum) DLHK NTB serta Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Rinjani Timur mengamankan empat truk yang mengangkut kayu ilegal.
Kepala Bidang Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam DLHK NTB, Mursal, menjelaskan pengamanan empat truk pengangkut kayu ilegal ini dilakukan dalam waktu berbeda. Pengamanan pertama dilakukan pada Jumat (24/10/2025) dini hari oleh tim KPH Rinjani Timur.
“Tim berhasil mengamankan satu unit truk bermuatan kayu diduga ilegal asal Pulau Sumbawa di Lombok Timur,” kata Mursal, Selasa (28/10/2025).
Satu truk itu selanjutnya diamankan ke Kantor DLHK NTB di Mataram dengan pengawalan Kepala Resort Pengelolaan Hutan Pringgabaya. Menurut Mursal, berdasarkan hasil pemeriksaan sopir truk, kayu tersebut diangkut dari gudang kayu di Pulau Sumbawa.
