Ketua Flobamora Bali Herman Umbu Billy mengingatkan masyarakat tidak terprovokasi dengan informasi terkait penolakan lamaran pekerjaan yang berbau suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA). Dia khawatir informasi viral terkait penolakan pelamar kerja asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Frengki Dubu, hanyalah konten atau rekayasa.
“Fenomena orang mencari-cari (membuat) konten,” ujar Billy, kepada infoBali, Rabu (30/4/2025).
Billy meyakini warga Bali tidak akan terprovokasi dengan informasi viral terkait penolakan lamaran kerja berbau SARA itu. Dia mengeklaim banyak perantau asal NTT yang bekerja dengan baik di Pulau Dewata.
Menurut Billy, seharusnya Frengki bisa melapor kepada Flobamora Bali jika mendapatkan perlakuan diskriminatif saat mencari kerja. Apalagi, Flobamora Bali menjadi orang tua bagi para perantau asal NTT yang ada di Pulau Dewata.
Sebelumnya, video yang memperlihatkan ijazah dan berkas lamaran pekerjaan seorang pria yang diduga dicoret oleh sebuah perusahaan di Bali viral di media sosial (medsos). Video itu menunjukkan ijazah warga kelahiran Kupang, Frengki Dubu, dicoret dengan tanda silang dan dibubuhi tulisan ‘Tidak Nerima’ serta ‘Tolak Sumba’.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan sudah mengetahui hal itu. Ia menginstruksikan Kepala Bidang Hubungan Industrial Wasnaker dan Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Bali untuk mendalami data perusahaan dan identitas korban.
Setiawan menyarankan agar korban dapat melaporkan hal itu ke kantor Disnaker Bali. “Lakukan pelaporan ke Dinas Ketenagakerjaan kabupaten/kota, lokus badan usaha atau pemberi kerja,” kata dia saat dikonfirmasi infoBali, Rabu (30/4/2025).