Pengamen Menjamur di Tempat Umum Bikin Resah Warga Mataram

Posted on

Keberadaan anak jalanan (anjal) dan pengamen di sejumlah ruang publik di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kian meresahkan warga kota. Pasalnya, para pengamen dan anjal tersebut kerap memaksa meminta uang kepada pengunjung taman maupun ruang-ruang publik lainnya.

“Meresahkan banget, baru jalan sebentar, ketemu anjal, dimintain duit lah, tapi kesannya kadang maksa, bikin resah banget,” kata Bella, salah satu pengunjung Taman Sangkareang saat ditemui infoBali, Selasa (3/6/2025).

Senada dengan Bella, Mukaromah, pengunjung lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Keberadaan pengamen dan anjal yang kerap mangkal di Sangkareang kian meresahkan.

“Terakhir kali ke sini, tahun lalu, anjal dan pengamennya hanya hitungan jari. Sekarang udah banyak aja, baru duduk di kursi taman, pengamen satu muncul, geser sedikit, pengamen kedua muncul. Begitu saja terus. Kalau nggak dikasih, mereka suka marah-marah, kita jadi takut, mau nggak mau terpaksa kita kasih duit,” keluhnya saat dikonfirmasi infoBali, Selasa.

Supandi, salah satu pengunjung, berharap Dinas Sosial ataupun Satpol PP Mataram menggelar razia untuk mengamankan para anjal dan pengamen yang kerap meresahkan pengunjung taman maupun ruang publik lainnya.

“Nggak mungkin kita yang usir, yang paling aman sih, Pol PP sama Dinsos gelar razia. Biar yang nakal-nakal ini diamankan,” ujarnya.

Menanggapi keluhan warga terkait keberadaan anjal dan pengamen yang kian meresahkan, dan kerap memaksa untuk meminta duit, Kepala Dinas Sosial Lalu Syamsul Adnan menegaskan akan berkoordinasi dengan Satpol PP Kota Mataram untuk dilakukan pembinaan.

“(Biasanya yang ramai itu) di tempat kuliner, kami (alan coba) turun ke lapangan (lagi) untuk melakukan pembinaan,” kata Adnan di Mataram, Selasa.

Dari hasil sweeping Dinsos Mataram beberapa pekan terakhir, anjal dan pengamen yang berkeliaran di sejumlah ruang publik didominasi oleh warga kota dan warga kabupaten.

“Kalau pengamen, sebagian besar ada warga kita, dan mereka tersebar. Tapi kalau anjal (ada yang dari kabupaten dan kota), tersebar juga keberadaannnya,” jelas Adnan.

Di tempat terpisah, Pelaksana Harian (Plh) Kasat Pol PP Kota Mataram M Israk Tantawi mengatakan, untuk menangani keberadaan anjal dan pengamen yang kian meresahkan, Pol PP Mataram melakukan patroli di seputaran ruang publik setiap hari.

“Kami patroli di seputaran Kota Mataram setiap hari untuk penanganan anjal gepeng, kami turunkan lima sampai tujuh personil dengan armada patroli,” katanya saat dikonfirmasi infoBali, Selasa.

Lanjut Israk, jika saat patroli di temukan anjal, gepeng, maupun pengamen yang meresahkan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial.

“Jika ditemukan, kami langsung koordinasi dengan Satgas Dinsos,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *